Channel9.id-Surabaya. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono mengkhawatirkan gelombang pemudik dari Jakarta pasca berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta pada 22 Mei 2020. Pergerakan pemudik dikhawatirkan akan memperburuk kasus penularan Covid-19 di Jawa Timur. “Mudik itu dilarang, tidak ada pelonggaran untuk mudik, sesuai dengan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 masih berlaku,” kata Nyono, Sabtu, 16 Mei 2020.
Menurut dia yang menjadi permasalahan saat ini terkait PSBB di DKI Jakarta yang akah berakhir pada 22 Mei 2020. Pemerintah Jawa Timur telah mengusulkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat agar PSBB di wilayah DKI Jakarta diperpanjang hingga 31 Mei. “Kami menyarankan, PSBB Jakarta itu diperpanjang,” kata Nyono.
Jika PSBB di Jakarta tidak diperpanjang, kata Nyono, besar kemungkinan Jawa Timur akan kedatangan banyak pemudik dari Ibu Kota. “Maka dikhawatirkan akan terjadi kran arus keluar-masuk dari PSBB yang sangat tinggi, dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.”
Sebaliknya, tutur Nyono, jika PSBB di DKI Jakarta diperpanjang maka kran akan tertutup, dan gelombang pemudik yang masuk ke Jatim, bisa diminimalisir.