Khilmi : Holding BUMN Untuk Mendorong Kesejahteraan Rakyat
Ekbis

Khilmi : Holding BUMN Untuk Mendorong Kesejahteraan Rakyat

Channel9.id – Gresik. Untuk mengefisienkan bisnis yang dilakukan BUMN, pemerintah berusaha menggabungkan lini bisnis BUMN yang memiliki kesamaaan  dalam satu kelompok atau holding, hal tersebut disampaikan oleh Khilmi, Anggota DPR RI Komisi VI dalam sosialisasi Holding BUMN Menjadi Lokomotif Dalam Kemajuan Bangsa, di Gresik/14/10/2022/.

Menurut Khilmi manfaat terbentuknya holding sendiri ada tiga, pertama untuk memperbesar kemampuan BUMN agar menjadi lebih baik. Kedua efisiensi dan kolaborasi antar perusahaan BUMN. Ketiga, memperbesar penerimaan dividen untuk negara.

“Namun yang lebih penting adalah bagaimana kehadiran Holding BUMN ini mampu memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat, perekonomian meningkat dan rakyat sejahtera,” jelasnya.

Pertama kali terbentuk Holding  di BUMN dilakukan di sektor perusahaan  PT Pupuk Indonesia, yang terbentuk pada tahun 2012, Perusahaan resmi berganti menjadi PT Pupuk Indonesia Persero. Semua perusahaan BUMN yang bergerak di sektor pupuk bergabung, dengan PT Pupuk Indonesia sebagai holdingnya.

Lalu ada holding sektor perkebunan, dengan PT Perkebunan Nusantara III sebagai induk holding, dengan anggota 13 perusahaan di sektor perkebunan.

Holding Perum Perhutani mempunyai 8 (delapan) perusahaan yang bergerak di bidang perhutanan, dimana Perum Perhutani menjadi induknya.

Kemudian ada PT Semen Indonesia Persero yang beranggotakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Untuk sektor Migas ada PT Pertamina Persero yang membawahi 6 sub holding.

Sementara MIND ID, menjadi holding baru perusahaan BUMN yang bergerak di sektor pertambangan. MIND ID merupakan bentuk sinergi lima perusahaan terkemuka dan terbesar di Indonesia.

Sektor industri farmasi, pemerintah membentuk holding farmasi dengan PT Bio Farma sebagai induk holding yang membawahi PT Kimia Farma dan PT Indofarma.

Pada tahun 2020, terbentuk Indonesia Finansial Group (IFG) yang menjadi holding BUMN sektor Asuransi dan Penjaminan. IFG ini menjadi tonggak penting untuk menggerakkan industri finansial di Indonesia.

Untuk melayani sektor UMKM dan Ultra Mikro, Pada September 2021, ditetapkan BUMN BRI sebagai holding ultra mikro dengan beranggotakan PT Pegadaian, BNI dn PT PNM.

Sedangkan di sektor pariwisata ditetapkan PT Aviasi Pariwisata Indonesia sebagai induk perusahaan BUMN Pariwasata. Anggotanya antara lain, PT Hotel Indonesia Natour, PT AP I dan II dan PT Taman Wisata Canding Borobodur, Prambanan dan Ratu Boko.

Di sektor layanan rumah sakit, dibentuk Petramedika IHC, Holding rumah sakit BUMN, Pertamedika mengelola rumah sakit-rumah sakit yang dibentuk oleh BUMN. Dengan total ada 69 rumah sakit yang dikelola melalui PT Pertamina Bina Medika IHC.

Pemerintah juga membentuk holding industry pertahanan, dengan nama Defend ID yang terdiri dari PT Len Industri, PT Pindad, PT DI, PT PAL Indonesia dan PT Dahana.

Untuk memayungi bidang usaha dari berbagai sektor, pemerintah membentuk PT Danareksa Persero yang menjadi lintas holding. Holding ini mengelola berbagai perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang, menjadi satu induk perusahaan.

Dalam bidang Pangan, PT RNI ditunjuk menjadi induk holding yang Bernama ID Food. Aktifitas bisnis ID Food bergerak di bidang pertanian dan agroindustri, peternakan dan perikanan, serta perdagangan dan logistic.

Pemerintah juga meresmikan holding company BUMN yang bergerak di bidang jasa survey dengan membentuk ID Survey dengan anggota PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.  “Adanya Holding BUMN ini kita harapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi, dan bisnis BUMN ke depan akan lebih baik lagi,” pungkas Khilmi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  9  =