Channel9.id-Jakarta. Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menyebut peluncuran rudal pada Kamis (25/7) adalah sebagai peringatan untuk Korea Selatan (Korsel), yang ia sebut sebagai “penghasut perang”.
Pada pernyataan yang disampaikan kepada media pemerintah Jumat (26/7), Kim Jong-un mengingatkan Korsel untuk berhenti mengimpor senjata dan melakukan latihan militer bersama.
“Kita tidak bisa berhenti mengembangkan sistem senjata yang super kuat, untuk menghilangkan potensi dan ancaman langsung terhadap keamanan negara kita yang ada di wilayah selatan,” kata Kim, menurut kantor berita negara KCNA.
Kim mengatakan tes peluncuran rudal itu adalah “peringatan serius bagi penghasut perang militer Korea Selatan”. Ia pun menuduh Korsel melakukan “kesepakatan ganda” karena di satu sisi mengatakan mendukung perdamaian, namun secara bersamaan Korsel mengimpor senjata baru dan melakukan latihan militer.
“Pemimpin Korsel harus menghentikan “tindakan bunuh diri” semacam itu dan jangan membuat kesalahan dengan mengabaikan peringatan ini,” tegas Kim.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mendesak Pyongyang untuk menahan diri dari provokasi lebih lajut dan berharap memulai kembali pembicaraan tentang denuklirisasi Korut.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, pada pertemuan Kim dan Donald Trump sebelumnya, Kim telah setuju untuk menghindari peluncuran rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh. Pompeo menambahkan, pembicaraan baru masih mungkin dapat dilakukan., sebagaimana dikutip Fox News.
Korut sebelumnya melakukan tes peluncuran rudal jarak pendek terbaru kemarin, sebagaimana diungkapkan oleh pejabat Korsel, peluncuran rudal ini menjadi peluncuran pertama sejak Kim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencapai kesepakatan untuk membahas kembali pembicaraan terkait denuklirisasi.
Korsel mendesak Pyongyang untuk menghentikan aksinya. Tindakan tersebut dinilai tidak akan meredakan ketegangan di kawasan itu, dan menimbulkan ancaman militer.