Channel9.id-Jepang. Jepang akan memberikan vaksin Covid-19 tambahan sampai cukup dipakai untuk dua bulan ke depan, ujar Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Senin, (17/1/2022). Langkah ini diambil setelah penularan Omicron meroket tinggi di Jepang.
Dalam pidatonya di parlemen, Kishida juga menyebutkan kalau Jepang akan memperketat kemampuan pertahanannya di sekitar daerah barat daya pulaunya yang berdekatan dengan Taiwan. Jepang juga menyatakan kalau pengawasannya terhadap uji coba rudal Korea Utara tak boleh dibiarkan lengah.
Dengan pemilihan majelis tinggi yang dijadwalkan akhir tahun ini, mengendalikan pandemi menjadi isu terpenting untuk Kishida. Pendahulunya, Yoshihide Suga, mengundurkan diri pada tahun lalu setelah pendukungnya terus menurun karena kasus Covid-19 yang terus naik.
“Kepemerintahan Kishida menempatkan prioritas tertinggi untuk tanggapan Covid-19,” ujar perdana menteri saat pidatonya di parlemen.
Dari bulan Maret, vaksin tambahan untuk warga lanjut usia akan diberikan setelah enam bulan vaksin kedua, dan intervalnya akan dikurangi selama sebulan atau dua bulan untuk orang dewasa.
Kurang dari 1% warga Jepang telah menerima vaksin tambahan, jauh di belakang Inggris yang mencapai 53% dan Amerika Serikat yang mencapai 24%, menurut proyek Our World in Data dari Universitas Oxford.
Kishida menekankan waktu sulit yang akan datang dan meminta dukungan masyarakat dalam melawan pandemi.
“Kami perlu mengingatkan diri kita mengenai musuh tak nampak kita yang sulit dilawan ini. Saya bertekad untuk maju kedepan dengan tenang dalam respon kita yang berdasarkan temuan studi-studi baru, sambil berkonsultasi dengan para ahli. Kita tak akan membiarkan ketakutan menguasai kita,” ujarnya.
Dalam isu pertahanan negara, Kishida berencana untuk memperkuat kemampuan pertahanan kepulauan Nansei, yang membentang dari Kyushu sampai perbatasan Taiwan, dalam melindungi wilayahnya.
Ketegangan mengenai Taiwan telah meningkat setelah Presiden Cina Xi Jinping berencana untuk memaksakan kedaulatan negaranya terhadap Taiwan.
Mantan Perdana Menteri Jepang, Shizo Abe pada bulan lalu menyebutkan kalau situasi darurat di Taiwan juga berarti situasi darurat untuk Jepang, dan juga aliansi keamanan Jepang dengan Amerika Serikat.
Selain pertahanan di dekat Taiwan, Kishida juga menegaskan kembali soal tanggapannya terhadap uji coba senjata yang dilakukan oleh Korea Utara.
“Peluncuran rudal balistik berulang kali dari Korea Utara tak akan pernah bisa diterima, dan peningkatan signifikan dalam teknologi rudalnya harus tak boleh dimaafkan,” serunya.
Korea Utara telah melakukan rangkaian uji coba dalam waktu yang singkat pada awal tahun ini. Hal ini menegaskan adanya peningkatan signifikan dalam persenjataan mereka.
(RAG)