Channel9.id – Jakarta. Istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan kembali bersuara soal aksi kudeta terhadap Partai Demokrat.
Annisa Pohan menyinggung ada sikap pembiaran dari pihak penguasa dalam aksi Kongres Luar Biasa yang mendaulat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter-nya, @AnnisaPohan, Sabtu (6/3).
“Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dengan melanggar konstitusi, lebih lagi ada ‘pembiaran’ dari yang punya kuasa,” tulis Annisa.
Melihat hal ini, Annisa juga mempertanyakan bagaimana nasib hak dari rakyat nantinya. “Apalagi dengan hak Rakyat kecil ? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?,” lanjutnya.
“Saya sadar, sudah lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali”” keluh Annisa.
“Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif ‘memulangkan’ keadilan. Apakah kita akan terus diam?” tulis Annisa.
Ia bahkan menulis beberapa ayat Quran untuk menanggapi aksi pengambilalihan kepemimpinan suaminya itu.
Diketahui, pada Jumat (5/3) kemarin, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pada KLB itu, disepakati Kepala Staf Presiden Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, menggantikan posisi AHY.
AHY memberikan keterangannya terkait aksi KLB pada Partai Demokrat. AHY secara tegas menyatakan, KLB tersebut ilegal dan inkonstitusional.
“KLB dilakukan secara illegal inkonstitusional oleh sejumlah kader, mantan kader yang juga bersekongkol dan berkomplot dengan aktor eksternal,” kata AHY pada konferensi persnya di akun YouTube resmi Agus Yudhoyono, Jumat (5/3).
Dalam pernyataannya, AHY mengatakan, KLB yang terjadi tidak sah karena tidak sesuai Anggaran Dasar (AD/ART) partainya.
“Yang jelas terminologinya ilegal dan inkonstitusional. Mengapa? karena KLB tidak sesuai tidak berdasar pada konstitusi Partai Demokrat yang juga disahkan pemerintah melalui Kemenkumham,” katanya.
IG