Channel9.id – Jakarta. Warga tiga kampung di Distrik Tembagapura sejak Februari saat ini masih bertahan di pengungsian wilayah Timika, Provinsi Papua.
Mereka belum bisa kembali dalam waktu dekat karena Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) belum juga meninggalkan perkampungan warga.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta warga tiga kampung tersebut, yakni Waa-Banti, Opitawak dan Kimbeli, untuk tetap bersabar. Pihaknya akan mengupayakan para pengungsi bisa kembali dalam waktu dekat.
“Mohon untuk masyarakat bersabar dulu. Saya mengerti betul keadaan saudara-saudara dari Tembagapura. Kami akan segera membahas dan membicarakan ini dengan baik. Kami akan menangani ini secara bersama dengan melibatkan Pemda Mimika dan tokoh-tokoh yang ada,” kata Irjen Waterpauw berdasarkan keterangannya, Minggu (26/7).
Paulus mengakui ada plus dan minus yang dihadapi warga Tembagapura yang mengungsi ke Timika sejak gabungan KKB mulai memasuki perkampungan mereka pada awal Februari lalu. Masyarakat dipastikan susah dan mengalami kesulitan selama di tempat tinggal sementara di Timika karena ada keterbatasan-keterbatasan.
“Ada keterbatasan tempat tinggal, logistik makanan dan lainnya. Belum lagi karena ada pandemi Covid-19. Tentu mereka juga mengalami banyak kesulitan untuk melakukan aktivitas,” kata Paulus Waterpauw.
Namun, di sisi lain, masyarakat tiga kampung yang mengungsi ke Timika tidak menjadi korban KKB. Sebab, KKB selama ini selalu mengorbankan masyarakat dan menjadikannya sebagai tameng hidup.
“Artinya masyarakat selalu dijadikan korban. Bila terjadi sesuatu, yang diperhadapkan dengan aparat itu masyarakat. Itu yang perlu kita pikirkan bersama untuk mencari solusinya seperti apa,” katanya.
Kapolda Papua menegaskan jajarannya akan terus melakukan upaya-upaya tegas kepada KKB agar mereka segera meninggalkan kawasan perkampungan sekitar Kota Tembagapura itu. Sebab, hingga kini KKB pimpinan komandan operasi Lekagak Telenggeng itu masih berada di kawasan Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura.
“Hasil monitoring kami mereka masih berada di sekitar situ. Bahkan, mereka membuat semacam markas sementara di situ,” ujarnya.
Paulus Waterpauw juga meminta warga tiga kampung Distrik Tembagapura yang sementara ini mengungsi ke Timika untuk optimistis bisa kembali ke kampung mereka. Polisi juga akan melakukan upaya-upaya untuk segera mengeluarkan kelompok bersenjata ini dari wilayah Tembagapura supaya masyarakat bisa kembali ke sana.
“Ingat bahwa kelompok ini punya tujuan berada di sana,” kata Paulus Waterpauw.
KKB yang kini masih bertahan di Distrik Tembagapura itu merupakan gabungan dari beberapa kelompok seperti Kelompok Yambi Kabupaten Puncak, Kelompok Intan Jaya, Kelompok Ilaga, Kelompok Tembagapura sendiri dan Kelompok Kali Kopi Timika.
Beberapa waktu lalu KKB telah mengeluarkan pernyataan terbuka untuk siap melakukan perang dengan aparat TNI dan Polri, mulai dari kawasan pertambangan Grasberg Tembagapura hingga wilayah dataran rendah Mimika.
Pada 10 Maret lalu KKB memasuki pusat perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana dan menembak mati seorang pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru.
“Sasaran utama mereka, yaitu PT Freeport Indonesia. Kita semua tahu itu secara terbuka mereka sudah nyatakan seperti itu,” pungkasnya.
(HY)