Klaster Sekolah Bermunculan Usai Penerapan PTM, Jatim Terbanyak
Nasional

Klaster Sekolah Bermunculan Usai Penerapan PTM, Jatim Terbanyak

Channel9.id-Surabaya. Usai penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di mulai di seluruh wilayah Indonesia, klaster COVID-19 di sekolah mulai bermunculan. Hal ini berdasarkan dari rilis Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemdikbud) tentang klaster covid untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah provinsi.

data survei yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dan dipublikasikan pada situs https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/. Provinsi Jawa Timur menjadi daerah dengan klaster Covid-19 tertinggi di sekolah, sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung.

Dari temuan 1.303 sekolah yang menjadi klaster Covid-19 selama PTM terbatas, sebanyak 165 sekolah di antaranya atau 2,77 persen berada di Jatim.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi pun tidak menampik adanya 165 klaster penularan covid pada penyelengaraan PTM di seluruh kota dan kabupaten di Jatim. Namun dia berkilah, data tersebut untuk PTM PAUD hingga SMP yang dikelolah oleh Kabupaten/Kota.

“Data klaster sekolah terhadap Covid-19 secara nasional dari Kemendikbudristek, jenjang SD 45,97 persen, PAUD 19,94 persen, dan SMP 19,07 persen,” kata Wahid.

Sedangkan, di tingkat SMA, SMK dan SLB yang dikelola Pemprov Jatim, Wahid mengatakan pihaknya belum mendapatkan temuan klaster Covid-19.

“Laporan dari para Kacab Dindik se-Jatim untuk SMA, SMK, SLB di Jatim aman dari klaster Covid-19 sekolah,” ujarnya.

Wahid menjelaskan tidak tertutup kemungkinan ada tenaga pendidikan serta siswa yang terpapar COVID-19. Namun, Wahid memastikan bukan klaster sekolah khususnya saat PTM terbatas.

“Guru, tenaga pendidikan, siswa secara individu pasti ada (yang terpapar COVID-19). Tapi bukan klaster sekolah saat PTM,” ungkapnya.

Wahid menjelaskan Dindik Jatim hanya berwenang menginput data di tingkat SMA, SMK, dan SLB. Untuk tingkat PAUD, SD, dan SMP, kewenangan ada di Dinas Pendidikan di kabupaten/kota.

Sekolah juga diminta tegas mengingatkan siswanya untuk segera pulang setelah PTM. Wahid mengatakan pihaknya beberapa kali mendapatkan laporan tentang siswa yang berkumpul selepas PTM.

“Untuk itu kami meminta agar kepala sekolah memberikan imbauan kepada siswa untuk langsung pulang setelah selesai PTM karena pada beberapa jam berikutnya ada PJJ, sehingga keberadaan siswa termonitor,” katanya.

Sementara itu Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta kepada satgas covid 19 dan Dinas Pendidikan untuk menulusuri kontak erat adanya temuan Kluster covid 19 di saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jawa Timur.

Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Reny Pramana pun mengaku geram atas adanya temuan klaster baru saat PTM digelar, lantaran sejak awal sebelum PTM diberlakukan sudah diingatkan. Mulai kesiapan sarapan prasarana, tenaga pendidik dan siswa harus menyadari bahwa pandemi belum selesai meskipun mengalami tren penurunan kasus Covid-19.

“Sangat disayangkan, ya. Jatim menjadi penyumbang kasus tertinggi klaster Covid-19 di sekolah ketika PTM dimulai,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

65  +    =  72