Nasional

Kongres PMII XXI Sempat Ricuh, Alumni PMII Lintas Generasi Gaungkan Seruan Moral Pergerakan

Channel9.id – Jakarta. Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lintas Generasi merespons kericuhan yang sempat mewarnai jalannya Kongres PMII XXI di Jakabaring Sport City (JSC), Kota Palembang, Sumatera Selatan sejak Jumat (9/8/2024) hingga Senin (19/8/2024). Alumni PMII Lintas Generasi yang terlibat sebagai Majelis Pembina PMII dan hadir di Palembang, bersepakat untuk mengedepankan Seruan Moral Pergerakan.

Perwakilan Alumni PMII Lintas Generasi, Adriansyah, mengatakan salah satu poin Seruan Moral Pergerakan tersebut yaitu mengembalikan Kongres PMII XXI kepada acuan organisasi.

“Kembalikan Kongres PMII XXI pada semua acuan organisasi — Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PMII, sehingga setiap pemikiran, tindakan serta perbuatan untuk tetap berbasis pada sikap & jati diri Kader pergerakan menjadi MAHASISWA MUSLIM INDONESIA ahlussunnah wal jamaah, yang artinya setiap perkataan, pemikiran dan amal perbuatan Kader PMII/Pergerakan tetap sebagai akhlakul mahmudah, akhlakul karimah — akhlak yang baik, terpuji & mulia, yaitu cerminan dari perilaku Rasulullah Muhammad SAW,” kata Adriansyah dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (19/8/2024).

Kemudian, lanjut Adriansyah, PMII harus tetap berkomitmen atas nilai kebersamaan tanpa diskriminasi, agar proses keorganisasian menjadi proses demokrasi yang berdasar tata keorganisasian tanpa intervensi kepentingan politik praktis.

“Kongres PMII adalah forum nasional, sebagai forum tertinggi, yang membahas permasalahan nasional dan kebangsaan. Sehingga masalah di tingkat lokal adalah lokalitas yang harus terselesaikan pada tingkat lokal –seperti dualitas kepemimpinan tingkat cabang, mengingat kondusifitas Kongres adalah keharusan utama,” tuturnya.

Selanjutnya, Alumni PMII Lintas Generasi menegaskan agar PMII harus mampu membumikan Islam ahlusunah wal jamaah menjadi rahmatan Allah SWT di kesemestaan NKRI. PMII disebut harus menguatkan norma keagaman menjadi perilaku kebangsaan serta kenegaraan dengan meletakkan keberagamaan sebagai modal sosial ke-Indonesia-an.

Adriansyah menegaskan, Kongres PMII adalah proses kaderisasi yang artinya semua kader memiliki posisi dan kesempatan yang sama, tetapi tetap berbasis pada AD/ART serta konstitusi PMII sebagai kesepakatan kolektif.

“PMII adalah sistem kaderisasi, yang secara internal harus menguatkan kader berdaya guna, sebagai manusia Indonesia rasional yang tetap menguatkan solidaritas dan soliditas tradisi yang dimiliki. Sedangkan faktor eksternal menjadi penguatan potensi Sumber Daya Manusia PMII,” jelasnya.

Menurutnya, PMII adalah rumah bersama yang saling menguatkan, menumbuhkembangkan potensi anggota keluarga tanpa kecuali. Sehingga, lanjutnya, masalah PMII menjadi masalah bersama untuk dicarikan solusinya dengan tetap mengutamakan kebersamaan.

“Demi kebersamaan dan nilai indepedensi PMII, Pimpinan Kongres Pleno Akhir –Sidang Tatib dan Pemilihan Kepemimpinan, merupakan alumni, adalah sosok yang berdiri dari semua kepentingan golongan di PMII, juga tidak terkoptasi atas domain kepentingan pragmatisme politis,” pungkas Adriansyah.

Sebelumnya, sejumlah Badan Pengurus Harian Pengurus Besar (BPH PB) PMII menganggap pelaksanaan Pleno Kongres PMII XXI tidak berjalan sesuai konstitusi.

Ketua Steering Committee (SC) Kongres XXI PMII 2024, Panji Sukma Nugraha menyoroti sejumlah permasalahan. Salah satunya yakni Forum Pleno yang tidak dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap sebagaimana Putusan Pleno BPH PB PMII pada 28 April 2024.

“Selain itu, forum pleno tidak memenuhi kuorum dan tidak mengindahkan pendapat-pendapat peserta Kongres,” kata Panji.

Keberadaan kuorum yang tidak terpenuhi dianggap dapat mempengaruhi validitas keputusan yang diambil dan menunjukkan kurangnya representasi dari seluruh anggota.

BPH PMII juga menilai laporan pertanggungjawaban kepengurusan dilakukan secara personal oleh ketua umum, yang menyalahi prosedur transparansi dan akuntabilitas.

Diketahui, Kongres XXI PMII 2024 mengusung tema Bersama Memenangkan Indonesia, Memimpin Peradaban Dunia. Kongres kali ini juga akan membahas rumusan organisasi terkait kaderisasi, rencana strategis organisasi, pengembangan PMII dan KOPRI PMII.

Sementara itu, PB PMII telah mengumumkan sebanyak 22 calon ketua umum (Ketum) PB PMII dan 8 calon ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri).

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

23  +    =  26