Channel9.id – Jakarta. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat sebanyak 5 orang masih dinyatakan hilang selama gelombang demonstrasi di sejumlah wilayah pada 25-31 Agustus 2025.
Jumlah ini diketahui usai KontraS membuka posko pengaduan orang hilang yang diduga menjadi korban penghilangan paksa selama aksi demonstrasi tersebut.
“Hingga 7 September 2025 pukul 20.00 WIB, jumlah orang yg masih dinyatakan hilang adalah 5 orang,” tulis KontraS melalui unggahan di akun X resmi @KontraS, dilihat Senin (8/9/2025).
KontraS mencatat, mereka adalah 5 dari 8 orang yang dinyatakan hilang dalam rekapitulasi data sebelumnya pada Sabtu (6/9/2025) pukul 18.50 WIB.
“3 orang telah kami verifikasi keberadaannya hari ini. Satu orang sempat dinyatakan hilang akibat miskomunikasi orang hilang dengan pelapor sehingga mengalami hilang kontak,” tulisnya.
Kelima orang itu dinyatakan hilang di tiga lokasi. Satu orang dinyatakan hilang di Jakarta Barat, yakni Bima Permana Putra, dengan lokasi terakhir di Glodok.
Kemudian tiga orang di Jakarta Pusat, yakni Eko Purnomo dengan lokasi terakhir di Salemba serta Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo di Mako Brimob Kwitang.
Sementara itu, satu orang bernama Fujian Esa Gumilar masih hilang dengan lokasi terakhir di Cikole, Bandung, Jawa Barat.
KontraS mengungkapkan, 3 dari 8 orang baru diverifikasi keberadaannya per Minggu (7/9/2025). Rinciannya, satu orang karena miskomunikasi dengan pelapor, satu orang lainnya belum terkonfirmasi apakah mengalami penghilangan paksa atau sekadar hilang kontak.
“Sementara itu, satu orang lainnya hilang karena mengalami penghilangan paksa jangka pendek dan saat ini ditahan di Polres Jakarta Timur dengan kondisi luka dan lebam akibat penyiksaan,” tulis KontraS.
Hingga saat ini, KontraS masih membuka posko pengaduan orang hilang yang diduga menjadi korban penghilangan paksa pascaaksi demonstrasi 25-31 Agustus 2025. Informasi mengenai keberadaan orang hilang dapat disampaikan melalui hotline pada nomor 089635225998.
Gelombang demonstrasi terjadi di Indonesia selama 25-31 Agustus 2025 lalu. Mulanya, rakyat memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR dan menolak kenaikan pajak di tengah ekonomi yang morat-marit.
Demo terus berlanjut hingga ada insiden pengemudi ojek online Affan Kurniawan dilindas hingga tewas oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob pada 28 Agustus. Hari berikutnya, demo meluas menuntut keadilan Affan dan direspons dengan gas air mata serta meriam air.
Unjuk rasa di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, diwarnai bentrok. Per 1 September, polisi menangkap 3.195 orang dalam demo yang berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia.
Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mencatat 20 orang masih hilang dalam demonstrasi. Sejauh ini, 10 orang meninggal dalam gelombang demonstrasi sepekan terakhir.
HT