Korban Gempa Turki-Suriah Tembus 20.000 Jiwa
Internasional

Korban Gempa Turki-Suriah Tembus 20.000 Jiwa

Channel9.id-Turki. Berhasilnya proses penyelamatan korban gempa yang tertimbun bangunan di Turki dan Suriah telah memberikan sedikit harapan kepada para relawan dan warga yang masih menunggu kabar dari kerabatnya yang hilang setelah diguncang gempa pada Senin lalu yang kini telah menelan total korban jiwa sebanyak 20,000 lebih, Jumat (10/2).

Cuaca dingin, kelaparan dan rasa putus asa telah menghinggapi ribuan warga yang kini harus mengungsi di jalanan.

Baca juga: Fakta Dibalik Runtuhnya Banyak Gedung di Turki

Laporan terkini menyebutkan tim penyelamat berhasil menyelamatkan beberapa korban yang tertimbun bangunan, termasuk bocah 10 tahun dan ibunya setelah terperangkap selama lebih dari 90 jam di distrik Samandag, provinsi Hatay.

Di Hatay, ada juga seorang gadis berusia tujuh tahun bernama Asya Donmez yang berhasil dievakuasi ke rumah sakit setelah terkubur dibawah puing-puing bangunan selama 95 jam.

Angka korban jiwa dari gempa bumi Turki-Suriah ini telah melampaui gempa bumi yang menghantam Turki pada tahun 1999 lalu yang menelan lebih dari 17,000 korban jiwa.

Gempa Senin lalu itu kini berada di peringkat tujuh sebagai bencana alam terparah pada abad ini, diatas gempa dan tsunami Jepang pada tahun 2011 lalu dan dibawah gempa Iran pada tahun 2003 lalu.

Sementara itu di Suriah, konvoy bantuan PBB mulai masuk ke Suriah dari Turki.

Di provinsi Idlib, Suriah, Munira Mohammad, ibu dari empat orang anak yang pergi meninggalkan Aleppo setelah gempa terjadi mengatakan: “Disini semuanya anak-anak, dan kami butuh penghangat dan bantuan. Semalam kami tak bisa tidur karna cuacanya yang sangat dingin,” ujarnya.

Ratusan ribu orang di kedua negara kini tak mempunyai tempat tinggal dan tidur dijalanan ditengah dinginnya cuaca. Banyak dari mereka yang membangun tenda evakuasi dadakan di supermarket, lapangan parkir, masjid, pinggir jalan atau di sekitar puing-puing bangunan.

Kebanyakan dari mereka kesulitan untuk mendapatkan makanan, minuman dan penghangat badan.

Sekitar 40% bangunan di kota Kahramanmaras, Turki, yang merupakan lokasi pusat gempa, mengalami kerusakan menurut laporan dari Universitas Bogazici.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  11