Channel9.id-Guinea Khatulistiwa. Korban meninggal dari ledakan di pangkalan militer Guinea Khatulistiwa bertambah menjadi 98 orang setelah para sukarelawan mulai mencari dibawah puing-puing reruntuhan, pernyataan dari kementerian kesehatan pada hari Senin (8/3/2021).
Setidaknya 615 orang terluka dari ledakan yang terjadi pada hari Minggu itu, yang disebabkan oleh api di pangkalan militer Nkoantoma di kota Bata, ungkap kementerian pertahanan.
Dari yang luka-luka, 299nya sedang dirawat di rumah sakit, cuit kementerian kesehatan di Twitter.
Presiden Guinea, Teodoro Obiang Nguema mengatakan ledakan pada hari Minggu disebabkan oleh kelalaian terkait penggunaan dinamit di pangkalan militer tersebut dan ledakan itu telah menghancurkan hampir semua rumah dan bangunan di kota Bata, yang dihuni oleh sekitar 250,000 jiwa.
Baca juga : Sebuah Ledakan Besar Terjadi di Guinea Khatulistiwa
Menteri Kesehatan Guinea Khatulistiwa mencuit di Twitter bahwa mereka telah menyiapkan dokter-dokter psikiatris dan psikologis untuk merawat para korban ledakan.
“Dampak ledakan itu tidak hanya ke fisik namun juga mental,” ucap kementerian.
Foto-foto yang di muat oleh media lokal menunjukkan para korban yang diselimuti oleh kain dan diletakan di sisi jalan, dan juga anak-anak yang ditarik keluar dari puing-puing reruntuhan.
Pada hari Senin (7/3/2021) Stasiun televisi TVGE menunjukkan wakil presiden Guinea Khatulistiwa mengunjungi rumah sakit dimana para korban dirawat.
Ledakan itu terjadi saat Guinea Khatulistiwa, salah satu negara produsen minyak, sedang mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan adanya pandemi virus corona dan menurunnya harga minyak dunia, yang menopang tiga perempat pendapatan negara.
(RAG)