Korea Selatan Angkut Rongsokan Satelit Korut dari Laut
Internasional

Korea Selatan Angkut Rongsokan Satelit Korut dari Laut

Channel9.id – Jakarta. Korea Selatan telah mengangkut rongsokan bekas roket Korea Utara yang gagal dalam meluncurkan satelit pertamanya pada bulan lalu, Jumat (16/6).

Kepala Staff Gabungan mengatakan pada hari Jumat bahwa rongsokan itu diambil pada sore lalu dan proses pencarian bagian lainnya masih terus dilakukan.

Sebelumnya Korea Utara mencoba untuk meluncurkan satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa pada 31 Mei. Namun roket tersebut mengalami gangguan saat terbang dan jatuh ke laut. Peluncuran itu adalah satelit ke-enamnya sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2016 lalu.

Pasca-gagalnya peluncuran tersebut Korea Selatan terus berupaya untuk mencari bagian roket yang jatuh di sekitar pantai barat pulau Eocheongdo. Disebutkan bahwa rongsokan roket itu jatuh sampai kedalaman 75 meter.

Menurut foto-foto yang dirilis oleh militer Korea Selatan, terlihat para pelaut yang sedang bersiap untuk mengangkat objek silinder besar dengan diameter sekitar 15 meter dari laut.

“Objek yang diangkut akan dianalisis secara mendalam oleh para ahli, termasuk Badan Pengembang Pertahanan,” kutip pernyataan dari militer.

Baca juga: Satelit Korea Utara Gagal Meluncur, Jepang dan Korsel Nyalakan Alarm

Dalam proses pencarian dan pengangkutan itu, pihak militer mengerahkan  penyelam handal dan kapal penyelamat, juga kapal selam penyelamat dan pesawat patroli maritim P-3.

Operasi tersebut dihadapkan dengan beberapa tantangan, termasuk jarak pandang di laut yang hanya mencapai 50 cm.

Dalam beberapa tahun ini Korea Utara tengah berupaya untuk memodernisasi persenjataan militernya dengan Kim Jong Un yang berjanji untuk mengorbitkan satelit mata-mata pertama Korea Utara sebagai bagian dari program pengembangan militernya.

Korea Utara sendiri telah melancarkan beragam uji coba senjata pada tahun 2022 dan terus melakukan uji coba senjata nuklirnya selama tahun ini walaupun sudah dilarang oleh PBB.

Pada Kamis malam, negara pimpinan Kim Jong Un itu meluncurkan dua rudal balistik jangka pendek sebagai ungkapan protes terhadap Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Peluncuran itu bertepatan dengan dimulainya latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang melibatkan ribuan tentara.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  51  =  59