PM Haiti Pecat Jaksa Agung Karena Dituduh Terlibat Dalam Pembunuhan Moise
Internasional

PM Haiti Pecat Jaksa Agung Karena Dituduh Terlibat Dalam Pembunuhan Moise

Channel9.id-Haiti. Perdana Menteri Haiti Ariel Henry mengganti ketua kejaksaan yang menuduh Ariel sebagai dalang dibalik pembunuhan Presiden Jovenel Moise, membuat situasi negara menjadi kacau balau, Rabu (15/9/2021).

Moise ditembak mati pada tanggal 7 Juli ketika para pembunuh bayaran meringsek masuk ke kediamanan di Port-au-Prince. Pria berusia 53 tahun itu telah memimpin negaranya secara sah selama lebih dari setahun setelah Haiti gagal untuk melaksanakan pemilu legislatif dan daerah ditengah-tengah kebuntuan politik dan banyaknya seruan untuk dirinya mengundurkan diri.

Baca juga: Polisi Haiti Berhasil Identifikasi Pembunuh Presiden Moise

Kematiannya telah meninggalkan Haiti ke situasi konstitusi dan politik yang lebih buruk lagi.

Henry, seorang politik moderat dan ahli bedah saraf yang ditunjuk oleh Moise sebagai perdana menteri beberapa hari sebelum kematiannya, telah berusaha untuk membuat peraturan baru diantara fraksi-fraksi partai yang berbeda.

Namun kabar mengenai adanya kemungkinan keterlibatan dirinya atas kasus pembunuhan Moise kini sedang menghantuinya.

Jaksa Bed-Ford Claude mengatakan kalau pada minggu lalu ada catatan komunikasi via telpon sebanyak dua kali antara Henry dengan seseorang yang dipercaya sebagai dalang dibalik pembunuhan presiden Moise.

Orang tersebut, seorang mantan pejabat kementerian keadilan yang kerap kali dibela oleh Henry, sekarang sedang buron.

Henry menolak permintaan untuk membahas isu tersebut dengan menyebutkan kalau isu tersebut hanyalah isu yang dipolitisasi.

Hal tersebut memicu Claude untuk mengirimkan surat kepada para hakim yang mengawasi investigasi kasus pembunuhan Moise dan meminta para hakim untuk menetapkan Henri sebagai terduga.

Claude juga mengirim surat ke layanan migrasi Haiti dan meminta mereka untuk tidak membiarkan sang perdana menteri meninggalkan negara dikarenakan adanya tuduhan kuat terhadap dirinya atas kasus pembunuhan presiden.

Kemudian di hari Selasa, datang sebuah surat dari Henri kepada Claude per tanggal 13 September yang berisikan kalau Henri memecat Claude dengan alasan “kesalahan administratif yang fatal”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Dalam sebuah surat di tanggal 14 September, ia menunjuk Frantz Louis Juste untuk menggantikan Claude.

Masih belum jelas apakah perintah tersebut sah karena adanya konstitusi Haiti 1987 yang menyebutkan kalau jaksa hanya bisa dipecat atau ditunjuk oleh presiden, yang saat ini posisinya masih kosong.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  44  =  47