Channel9.id-Jakarta. Korea Utara menguji coba dua rudal balistik ke wilayah perairannya pada hari Senin (20/2). Disaat yang sama, adik perempuan Kim Jong Un memperingatkan AS untuk segera menghentikan latihan militer dengan mengancam bahwa lautan Pasifik bisa jadi tempat “uji coba nuklirnya”.
Peluncuran itu dilakukan dua hari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua ke laut lepas pantai barat Jepang, memaksa AS, Korea Selatan, dan Jepang untuk menunda latihan militer bersamanya.
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Senjata IRBM
Media nasional Korea Utara sendiri juga mengonfirmasi kalau Kim meluncurkan dua rudal ke target sejauh 395 km dan 337 km.
“Peluncur roket multipel 600mm yang digunakan dalam peluncuran tersebut adalah sarana senjata nuklir taktis yang mampu melumpuhkan wilayah terbang musuh,” kata kantor berita negara KCNA.
Tindakan Korea Utara tersebut mendapat kecaman dari Jepang dengan PM Fumio Kishida meminta adanya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. Dijadwalkan kalau pertemuan itu akan dilaksanakan pada hari Senin 20:00 GMT.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka telah menjatuhkan sanksi kepada empat orang dan lima entitas yang terhubung dengan peluncuran rudal-rudal tersebut.
“Kami sudah menegaskan kalau provokasi dari Korea Utara itu pasti akan mendapatkan konsekuensinya. Provokasi yang mereka lakukan berulangkali dapat mengakibatkan semakin kuatnya upaya pencegahan dari Korea Selatan-AS dan semakin kuatnya sanksi internasional ke Korea Selatan,” tulis Kemenlu Korea Selatan.
Komando AS di Indo-Pasifik melaporkan bahwa peluncuran tersebut tidaklah mengancam tapi hal tersebut menegaskan dampak destabilisasi program senjata Korea Utara yang sulit dikendalikan.