Channel9.id-Korea Utara. Korea Utara menyebutkan kalau Amerika Serikat telah bersikap berlebihan dengan uji coba rudalnya dan mempertanyakan tawaran diskusi dari AS setelah utusannya kembali menawarkan diadakannya pertemuan kedua negara tanpa pra-syarat, Kamis (21/10/2021).
Korea Utara dalam beberapa minggu ini menegaskan kalau uji coba senjatanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, sama seperti negara lainnya dan menuduh Amerika Serikat, Korea Selatan dan PBB telah menerapkan kebijakan keras terhadapnya dan sudah pilih kasih.
Baca juga: Desak AS Cabut Kebijakannya, Korea Utara Luncurkan Rudal ke Laut
Korea Utara pada hari Selasa lalu menguji coba rudal balistik baru dari kapal selamnya, dan meneruskan aktivitas militernya ditengah-tengah tekanan diplomatik dan sanksi internasional terhadap program nuklir dan rudalnya.
Duta Amerika Serikat di PBB, Linda Thomas-Greenfield, mendesak Korea Utara untuk mengikuti aturan PBB perihal program nuklir dan rudalnya dan juga mau mengadakan diskusi dengan AS dengan kembali menegaskan kalau Amerika tidak mempunyai niat buruk dalam mengadakan diskusi tersebut.
“Inilah saatnya mengadakan dialog yang berkelanjutan dan substansif untuk mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea,” ujar Thomas-Greenfield kepada para wartawan sebelum diadakannya pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas uji coba rudal Korea Utara.
“Kami menawarkan untuk bertemu dengan pejabat-pejabat DPRK, tanpa adanya syarat, dan kita sudah menjelaskan kalau kita tidak mempunyai niatan buruk terhadap DPRK,” tambah Thomas-Greenfield yang menggunakan nama resmi Korea Utara.
Komentarnya tersebut juga diserukan kembali oleh utusan nuklir AS, Sung Kim, untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara tanpa prasyarat dan juga mengucapkan kalau ia tidak mempunyai niat buruk terhadap Korea Utara.
Kim dikabarkan akan berkunjung ke Seoul pada hari Jumat untuk mengadakan pertemuan, lapor media berita Yonhap di hari Kamis.
Pernyataan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara datang tak lama setelah keluarnya komentar dari Thomas-Greenfield yang menyebutkan kalau uji coba rudalnya di hari Selasa merupakan aktivitas yang normal. Mereka melakukan uji coba itu untuk melaksanakan rencana pertahanan jangka panjangnya dan tidak berniat untuk mengancam negara manapun.
“Untuk mengkritik DPRK karena sudah melakukan uji coba sistem senjata yang juga digunakan oleh AS menunjukkan dunia sudah tutup mata,” ujar si juru bicara yang tak ingin identitasnya diketahui.
Walaupun begitu, sang juru bicara juga menyatakan kalau AS telah melakukan langkah yang provokatif dengan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pada hari Rabu atas permintaan dari AS.
“Ini membuat kami curiga terhadap pernyataan mereka yang menyatakan kalau mereka tidak bermaksud untuk mengantagonis DPRK,” tambahnya.
(RAG)