Channel9.id-Korea Utara. Kim Yo Jong salah seorang pejabat terkenal Korea Utara yang juga merupakan adik dari Kim Jong Un mengatakan kalau Korea Selatan dan Amerika Serikat harus membayar harga yang setimpal karena tetap melakukan latihan gabungan militer yang dijadwalkan akan dilaksanakan minggu ini, Selasa (10/8/2021).
Korea Selatan dan Amerika Serikat telah memulai latihan pembuka pada hari Selasa, dan latihan berbasis komputer yang lebih besar lagi dijadwalkan akan dimulai minggu depan.
Baca juga: Korsel Belum Finalisasi Latihan Gabungan dengan AS
Latihan itu telah membuat situasi menjadi tegang di daerah Semenanjung Korea setelah adanya upaya untuk memulihkan hubungan antar kedua negara korea pada bulan Juli lalu.
Reaksi negara bersenjata nuklir terhadap langkah Korea Selatan juga mengancam upaya Presiden Moon Jae-in yang ingin membuka kembali kantor penghubung di Pyongyang dan mengadakan KTT sebagai langkah memulihkan hubungan antar kedua negara.
Kim Yo Jong yang pernyataannya dikutip dari agensi berita pemerintah Korea Utara KCNA, menyatakan kalau latihan tersebut merupakan “sebuah langkah merusak diri sendiri yang mana harus ada harga yang dibayar karena mereka sudah mengancam keamanan warga Korea Utara dan terus membahayakan situasi di Semenanjung Korea”.
“Mereka adalah gambaran jelas dari kebijakan-kebijakan kejam AS terhadap Korea Utara, dibuat untuk melumpuhkan negara kita,” ujarnya.
Kim Yo Jong menuduh Korea Selatan telah berkhianat dengan terus melanjutkan latihan gabungan dengan AS walaupun beberapa minggu sebelumnya mereka sepakat untuk memulihkan jaringan komunikasinya.
Juru bicara kementerian pertahanan AS, Martin Meiners menolak untuk memberikan komentarnya mengenai pernyataan dari adik Kim Jong Un. Ia mengatakan kalau itu akan melanggar perjanjian latihannya dengan Korea Selatan.
(RAG)
