Channel9.id-Kuba. Kuba telah membatasi akses sosial media seperti Facebook dan WhatsApp dan aplikasi pesan lainnya, menurut perusahaan pengawas internet global NetBlocks pada hari Selasa (13/7/2021). Langkah itu diambil untuk mencegah pengunjuk rasa untuk menyebarkan pesannya.
Para pengunjuk rasa menuduh kalau pemerintah sudah memutus jaringan komunikasi masyarakat. Baru saja dikenalkan dua tahun lalu, internet seluler merupakan faktor penting dibalik aksi unjuk rasa disana. Adanya akses internet memberikan warga Kuba lebih banyak media untuk mengekspresikan rasa frustrasinya dan membuat mereka bisa mengirim pesan dengan cepat ketika ada sebuah unjuk rasa.
Di ibu kota Kuba, Havana, terjadi pemadaman internet sejak hari Minggu, menurut laporan dari Reuters.
NetBlocks, perusahaan pengawas internet dari London, dalam websitenya mengatakan kalau Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Telegram di Kuba mengalami gangguan akses pada hari Senin dan Selasa.
“Pola pembatasan yang sudah kami analisa di Kuba mengindikasikan kalau ada pemadaman di platform media sosial yang banyak digunakan oleh para pengunjuk rasa untuk berbagi berita unjuk rasa dengan cepat,” ungkap direktur NetBlocks Alp Toker. “Di waktu yang bersamaan, akses konektivitas disana dibuat sama dengan situasi normal agar tak dicurigai adanya pemadaman,” pungkasnya
Sebelumnya, unjuk rasa terbesar di Kuba sejak 30 tahun lalu terjadi di hari Minggu, mereka berunjuk rasa karena rakyat sudah merasa resah dengan kemiskinan dan kelaparan. Sebagian besar unjuk rasa itu sudah berakhir di Minggu Sore, setelah pasukan keamanan Kuba dikerahkan kejalanan dan Presiden Miguel Diaz-Canel menyerukan para pendukungnya untuk ikut berjuang.
Namun, menurut laporan dari media pemerintah Kuba, pada Senin malam terjadi lagi sebuah unjuk rasa di daerah selatan pinggir kota Havana, La Guinera, dimana dilaporkan ada seorang pria yang meninggal dan beberapa orang lainnya, termasuk anggota pasukan keamanan, mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Tidak dielaskan apa penyebab kematian pria tersebut. Selain dirinya, tak ada lagi laporan kematian ataupun luka-luka dari Kuba.
(RAG)