Nasional

Laksanakan Instruksi Presiden, Ketum TP-PKK Pusat: PKK Siap All Out

Channel9.id-Jakarta. Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Ketum TP- PKK) Tri Tito Karnavian menegaskan organisasi yang dipimpinnya siap melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo. Instruksi tersebut yaitu terlibat langsung dalam gerakan bagi masker dan sosialisasi protokol kesehatan. Tri menyebut, dengan jumlah kader sebanyak 4,5 juta orang yang tersebar di kota dan desa,  PKK akan all out.

Hal itu diungkapkan Tri dalam rapat Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaan Masker, Cuci Tangan, serta Jaga Jarak untuk Perubahan Perilaku Baru Masa Pandemi Covid-19, Senin (10/08), di Jakarta, yang digelar melalui video conference.

Rakor itu juga dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Kepala BNPB, Doni Monardo, Menteri Desa, dan Abdul Halim Iskandar. Kemudian Gubernur se-Indonesia, Bupati dan Walikota se-Indonesia, Ketua TP PKK Provinsi, Kabupaten dan Kota, dan para Kepala BPBD Provinsi.

Tri menyampaikan,  terkait dengan penanggulangan pandemi Covid-19 ini, PKK sebetulnya sudah sejak awal telah melaksanakan bantuan seperti paket sembako dan bagi masker secara mandiri. “Kami melakukannya secara inisiatif sendiri sudah dari awal,”katanya.

Tak hanya itu, Tri mengatakan sudah memberikan arahan kepada para ketua PKK Provinsi se-Indonesia agar melakukan apa saja yang bisa untuk membantu pemerintah dan masyarakat. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19, intensitas semakin ditingkatkan.

“Kader PKK melaksanakan sosialisasi langsung bagaimana memakai masker yang benar, apa guna memakai masker dan apa resiko-resiko jika tidak memakai masker. Juga sosialisasi pentingnya menjaga jarak kepada setiap orang tentu pentingnya mencuci tangan,” ujarnya.

Tri mengakui, saat ini pihaknya belum memiliki panduan bagi kader TP-PKK dalam melakukan sosialisasi.  “Saya persilakan kepada setiap kepengurusan untuk membuatnya sendiri, bisa dengan mandiri melakukan membuat media cetak dan lain-lain ataupun meminta bantuan dinas-dinas 2yang terkait,” tuturnya.

Kegiatan sosial ini, lanjut Tri, adalah salah satu dari 10 program pokok PKK. Namun, saat ini bentuknya secara langsung untuk mendukung pemutusan ataupun penurunan angka Covid-19 di tengah masyarakat.

“Saya yakin para kader PKK juga bekerjasama dengan para komunitas ataupun mitra masing-masing dalam melakukan kegiatan ini, namun kita tidak ada salahnya kader PKK kembali bekerja lebih keras untuk membantu strategi nasional,” ucap Tri.

“Gerakan pembagian masker ini juga akan kita buatkan seperti program gerakan nasional yang mana kami telah berdiskusi dengan bapak Mendagri dan juga para pengurus PKK pusat bahwa kita akan mengusung gerakan berupa namanya PKK Gebrak Masker,” sambungnya.

Gebrak masker, kata Tri, adalah singkatan dari gerakan bersama memakai masker. Organisasi yang dipimpinnya sebetulnya sudah mendahului melakukan gerakan ini. Lalu, ia pun bercerita tentang kunjungannya ke  Indramayu, Bengkulu dan Malang untuk menghadiri launching gerakan bagi masker.

Dalam acara itu, masker yang dibagikan disediakan oleh Pemda masing-masing. Ia berharap, daerah lain yang belum melakukan bisa juga melakukan hal yang sama.

“Gerakan ini kita harapkan walaupun baru  membagikan masker paling tidak masyarakat tidak mempunyai alasan lagi tidak mempunyai masker. Banyak kita dengar alasan mereka tidak  pakai masker karena tidak mampu membeli. Setelah kita membeli masker, kita bisa mensosialisasikan gunanya masker pemakain masker yang benar,” katanya.

Sosialisasi juga akan dilakukan secara gencar  melalui semua media yang bisa digunakan. Sosialisasi bisa dilakukan via  media social, media cetak, media televisi dan lain-lain. Intinya,  kita disosialisasikan seefektif mungkin dengan bekerjasama  dengan semua elemen masyarakat lainnya.

“Mudah-mudahan kegiatan PKK Gebrak Masker ini sudah kita laksanakan  mulai besok. Nanti setelah melakukan gebrakan ini dokumentasi publisitas juga disebarluaskan melalui platform apapun. Jadi dilaksanakan di seluruh Indonesia dan sampai ke tingkat bawah, dan tidak hanya 1 hari silakan sesering mungkin bisa sampai mungkin menghabiskan stok masker di daerahnya,”ujarnya.

Tri pun meyakini,  sebetulnya di daerah banyak yang mempunyai masker. Tapi kadang kesulitan  untuk membagikannya sebab jumlahnya yang banyak dan tenaga yang membagikannya pun terbatas. Selain itu, waktunya juga terbatas.

“Kita harus memetakan daerah-daerah yang sangat memerlukan masker tersebut. Di kota-kota besar disini mungkin problemnya lebih agak rumit sebab mungkin dengan kehidupan masyarakat yang terlalu padat atau perumahan yang terlalu padat sehingga masyarakat pun memakai masker kadang-kadang merasa terganggu,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  5  =