Channel9.id – Jakarta. Sejak pagi-pagi sekali, ribuan warga Ende dan Flores “tumplek blek” (datang dan berpartisipasi) dengan baju adat dan ornamen Garuda Pancasila. Mereka antara lain para siswa dari berbagai sekolah, guru, orangtua, ASN, ormas, tokoh adat, seniman, polri, dan TNI. Ikut serta pula jajaran BPIP, Pemkab Ende, serta perangkat daerah.
Lautan manusia itu tumplek umtuk mengikuti Parade Pesona Kebangsaan di Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (28/5). Festival ‘Pancasila Rumah Kita dari Ende untuk Indonesia’ yang didukung Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini membuka rangkaian Peringatan Hari Lahir Pancasila yang ke 77.
Parade dimulai saat ratusan kapal tradisional dari Pulau Ende tiba di Pelabuhan Soekarno. Mereka berlabuh di sekitar KRI Teluk Banten 516 TNI AL yang tiba lebih dulu pada Kamis (26/5/2022).
Usai disambut Bupati Ende Djafar H. Achmad M.M, barisan parade berjalan kaki menuju 6 situs utama Soekarno menghabiskan banyak waktu selama menjalani masa pembuangan di Ende yakni: Kantor Polisi Militer, Rumah Pengasingan Soekarno, Serambi Soekarno, Gedung Imaculata, Makam Ibu Amsi, dan Taman Permenungan Pancasila.
Menurut Wakil Kepala BPIP Haryono, ada makna di balik sebutan ‘Kota Rahim Pancasila’. Memang Ende bukan kota dimana Pancasila lahir. Namun tempat Bung Karno mengabstraksikan pikiran-pikiran yang telah diperjuangkan sekelumit sempat dikonstruksi selama menjalani masa pembuangan di Ende hingga saat sidang BPUPKI, Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 berhasil melahirkan rumusan sila dan butir Pancasila sebagai philosophische grondslaag, falsafah dasar negara Indonesia yang akan didirikan.
“Pancasila lahir di Gedung Chuo Sangi In, Jakarta saat sidang Dokuritsu Coosakai, badan penyelidik kemerdekaan mengadakan sidang pleno yang pertama. Namun pemikiran bung Karno sudah lama diperjuangkan. Saat dibuang ke Ende oleh Pemerintah Belanda, Bung Karno justru mendapat kesempatan kontemplasi dan refleksi terhadap pemikiran tersebut yang kemudian dijadikan sebagai dasar dan orientasi bangsa ini ke depan,” terang Haryono di Rumah Pengasingan Bung Karno, Jalan Perwira.
BPIP mendukung Ende sebagai pusat Peringatan Harlah Pancasila yang ke 77 pada tanggal 1 Juni 2022 ini selain untuk mengenang memori dan jasa masyarakat Ende yang toleran juga untuk melibatkan masyarakat di pelbagai daerah menjadi inspirasi Bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa.
“Intinya Pancasila bukan milik orang Jakarta saja. Pancasila milik semua warga negara Indonesia, dimanapun berada.
Hal ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi bahwa membangun tidak harus fokus dari pusat tapi juga bisa dirintis dari berbagai daerah.
Kita berharap bukan hanya Ende yang menjadi pusat Harlah Pancasila tetapi juga daerah lainnya. Misalnya diutamakan pada daerah-daerah yang pernah menjadi tempat pembuangan perintis kemerdekaan, a.l Digul, Banda, Bengkulu dll. Hal ini penting untuk menegaskan bahwa proses perjuangan para pendiri bangsa selain penuh dengan tantangan juga secara simbolik menyatukan semua elemen dan wilayah Indonesia,” beber Haryono.
Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama BPIP Elfrida Herawati Siregar menambahkan, dalam Harlah Pancasila yang dilaksanakan hari Sabtu tanggal Juni 2022 di Ende berlangsung meriah. Dengan mengusung tema ‘Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia” berbagai atraksi dan tradisi terlibat.
BPIP akan menggelar pembekalan penguatan pembinaan ideologi Pancasila berupa seminar, talkshow, dan napak tilas hingga Presiden Jokowi berkunjung pada 1 Juni mendatang.