Lewat Digitalisasi, Pandi Ingin Aksara Nusantara Mendunia
Techno

Lewat Digitalisasi, Pandi Ingin Aksara Nusantara Mendunia

Channel9.id-Jakarta. Setelah menempuh beragam cara memopulerkan digitalisasi aksara nusantara ke mancanegara, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) akan memanfaatkan momentum acara Southeast Asia – Internet Governance Forum (SEA-IGF).

Melalui SEA-IGF, Pandi akan memperkenalkan cara mempertahankan budaya lokal dengan memanfaatkan teknologi. Adapun acara ini akan digelar pada 11-12 Agustus mendatang.

Baca juga: Pemerintah Dukung Digitalisasi Aksara

Menurut Ketua Pandi Yudho Giri Sucahyo, pertumbuhan penggunaan teknologi internet di Indonesia turut melahirkan berbagai tantangan, termasuk nyaris tergerusnya budaya lokal seperti aksara nusantara. Guna mempertahankan aksara nusantara, maka dilakukanlah digitalisasi. Cara ini dinilai tepat untuk melestarikan warisan leluhur dengan menyesuaikan perkembangan zaman.

“’Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara’ merupakan program yang digagas Pandi untuk memperkenalkan aksara-aksara nusantara ke dunia Internasional,” kata Yudho, melalui keterangan tertulisnya belum lama ini.

Ia melanjutkan, hingga saat ini sudah beberapa aksara yang telah didigitalisasi, yaitu Bali, Batak, Bugis, Jawa, Makasar, Rejang, dan Sunda. Dengan demikian, aksara-aksara ini bisa ditampilkan di platform digital seperti PC, handphone dan perangkat lainnya.

Dengan ikut serta di SEA-IGF, Pandi akan membuktikan keberadaan kebudayaan tutur dan tulis yang berkembang di Indonesia pada masa silam. Sosialisasi mengenai Aksara Nusantara ini, kata Yudo, harus digaungkan kembali guna memperluas sejarah tersebut.

“Ini menjadi sangat penting terutama selama pandemi saat ini di mana hampir setiap aktivitas fisik telah bergeser ke ruang virtual. Memastikan akses teknologi yang merata melalui era industri saat ini, salah satu pilar pentingnya dengan menggali Aksara Nusantara dan karakteristik yang merupakan harta karun bangsa, untuk ditetapkan sebagai bahasa telekomunikasi lainnya yang bisa menjadi standar di Negara maupun secara Internasional,” kata Yudho.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  85  =  94