Channel9.id-Jakarta. Ada orang yang menghabiskan waktu liburnya dengan berwisata, ada pula yang memilih berdiam diri di rumah dengan bermalas-malasan serta tidur dalam waktu lama.
Untuk yang pertama, siapa pun harus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 yang saat ini sedang mewabah. Sementara, yang kedua, patut diwaspadai pula. Pasalnya, tidur berlebihan (lebih dari 9 jam) akan berdampak buruk pada kesehatan, lho.
Mungkin Kamu berniat ‘balas dendam’ istirahat selama liburan, setelah bekerja dan penat pada waktu-waktu sebelumnya. Namun, jika hasratmu ini diikuti melulu, ada banyak bahaya yang bisa mengancam. Hal ini bisa memberi efek secara langsung maupun tidak dan efeknya kurang lebih sama dengan kurang tidur.
Baca juga : Banyak Berdiam di Rumah Bisa Picu Obesitas Pada Anak
Pada dasarnya, waktu tidur juga tergantung pada usia, tingkat aktivitas, kondisi tubuh dan gaya hidup. Para peneliti pun menambahkan bahwa depresi dan status sosioekonomi yang rendah juga bisa membuat seseorang tidur lebih lama.
Orang berstatus sosioekonomi rendah biasanya menghindari berobat ke rumah sakit atau ke dokter karena mahal. Sehingga mereka cenderung mengabaikan gejala penyakit serius, yang salah satunya bisa menyebabkan mereka tidur terlalu lama.
Selain itu, konsumsi zat-zat tertentu (seperti alkohol dan obat resep) dan kondisi medis seseorang pun bisa menjadi penyebab seseorang tidur lebih lama (misalnya hypersomnia, sleep apnea, dan depresi).
Nah, memangnya apa saja risiko yang bisa Kamu alami bila tidur terlalu lama? Berikut ini pembahasannya.
1. Sakit punggung
Tidur terlalu lama meningkatkan risiko sakit punggung, kecuali bila tidur di kasur khusus yang disesuaikan dengan kondisi tubuhnya.
2. Cepat lupa
Sejatinya, tidur akan memperkuat kemampuan mengingat. Namun, jika Kamu tidur terlalu lama, Kamu malah akan merasakan sebaliknya. Tidur terlalu lama akan memperlambat fungsi sel otak, sehingga menmpercepat kemunculan tanda-tanda kepikunan.
3. Obesitas
Proses metabolisme berjalan lebih lambar ketika sedang tidur. Jadi, bila seseorang tidur terlalu lama, cepat atau lambat akan terancam obesitas. Menurut studi, orang yang tidur terlalu lama berisiko 21% lebih tinggi terkena obesitas, jika dibandingkan dengan orang normal.
4. Diabetes
Menurut sejumlah penelitian, tidur terlalu lama atau kurang tidur meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes.
5. Penyakit jantung
Sebuah penelitian terhadap 72.000 perempuan membuktikan bahwa mereka yang tidur 9-11 jam per malam, 38% di antaranya akan menderita penyakit jantung koroner, dibandingkan wanita yang tidur 8 jam per malam (WebMD.com).
Kendati demikian, peneliti belum bisa mengidentifikasi alasan atas hubungan penyakit jantung dan terlalu banyak tidur.
6. Depresi
Para ahli mengatakan, 15% penderita depresi suka tidur terlalu lama. Sejumlah di antaranya menuturkan bahwa mereka cenderung tidur lebih lama daripada orang normal. Bukannya meringankan depresi, tidur terlalu lama justru akan memperburuk masalah depresi.
Nah, untuk menghindari risiko-risiko tersebut, para ahli menyarankan untuk mengatur jam tidur dan jam bangun pada waktu yang sama setiap hari. Selain itu, kurangi juga konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur.
(LH)