Channel9.id – Jakarta. Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada November 2024. Hasilnya, beberapa tokoh seperti Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan memengaruhi pilihan responden dalam Pilkada Jakarta 2024.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 400 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 4,9 persen.
Dikutip dari Kompas.id, Rabu (17/7/2024), terdapat lima tokoh yang menjadi pertimbangan responden, yakni Prabowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Anies, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri. Peneliti Litbang Kompas, Vincentius Gitiyarko, mengatakan bahwa dukungan dari sosok-sosok kuat ini mempengaruhi pilihan responden.
“Pertimbangan responden dalam memilih kepala daerah juga dipengaruhi sosok-sosok kuat yang akan mendukung calon,” kata Vincentius, sebagaimana diberitakan Kompas.id.
Hasil survei menunjukkan 66,5 persen responden akan memilih calon yang didukung Prabowo, sementara 23,3 persen tidak mempertimbangkan faktor ini dan 10,2 persen menyatakan tidak tahu. Dukungan Ahok dipertimbangkan oleh 65 persen responden, dengan 22,8 persen tidak mempertimbangkan dan 12,2 persen tidak tahu.
Kemudian, sebanyak 63,5 persen responden mempertimbangkan dukungan Anies, 25 persen tidak mempertimbangkan, dan 11,5 persen tidak tahu. Faktor Jokowi dipertimbangkan oleh 61 persen responden, 28,5 persen tidak mempertimbangkan, dan 10,5 persen tidak tahu.
Sekitar 43,5 persen responden memilih calon yang didukung Megawati, sementara 43,3 persen tidak mempertimbangkan dan 13,2 persen tidak tahu. Selain tokoh-tokoh tersebut, responden juga mempertimbangkan agama, suku, jabatan, hubungan dengan pemimpin yang dikagumi, partai politik, dan bantuan uang atau barang.
Selain faktor kelima tokoh tersebut, pemilih juga akan menentukan pilihannya berdasarkan sejumlah pertimbangan yang meliputi agama, suku, sedang menjabat, sosok pemimpin yang dikagumi, partai politik, dan bantuan uang atau barang.
Sebanyak 75,3 persen responden mempertimbangkan kesamaan agama, 16,5 persen tidak mempertimbangkan, dan 8,2 persen tidak tahu. Faktor kesamaan suku dipertimbangkan oleh 66,3 persen responden, sementara 21 persen tidak mempertimbangkan dan 12,7 persen tidak tahu.
Kemudian, sebanyak 63,5 persen responden mempertimbangkan calon yang sedang menjabat, 25 persen tidak mempertimbangkan, dan 11,5 persen tidak tahu. Pertimbangan hubungan dengan pemimpin yang dikagumi dipertimbangkan oleh 63 persen responden, 26,5 persen tidak mempertimbangkan, dan 10,5 persen tidak tahu.
Sementara itu, sebanyak 74,8 persen responden mempertimbangkan dukungan partai politik, 16,3 persen tidak mempertimbangkan, dan 8,9 persen tidak tahu. Terakhir, 58,3 persen responden mempertimbangkan bantuan uang atau barang, 30,5 persen tidak mempertimbangkan, dan 11,2 persen tidak tahu.
HT