Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan sebaran program studi di perguruan tinggi tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Industri lebih membutuhkan banyak lulusan program studi bidang sains. Namun, perguruan tinggi lebih banyak menyediakan program studi bidang sosial.
“Di perguruan tinggi terjadi ledakan prodi sosial, tapi [prodi] ilmu IPA yang sebetulnya dibutuhkan dunia industri tidak berjalan dengan baik,” kata Muhadjir, Sabtu, 4 Juli 2020.
Dia mengatakan bahwa situasi ini tidak sinkron dengan pemetaan jurusan yang dilakukan di pendidikan menengah. Pemerintah sudah memetakan perbandingan jurusan IPA dan IPS di SMA di angka tiga banding satu, sesuai kebutuhan industri. Namun, ketika lulusan SMA dan masuk ke perguruan tinggi, pemetaan ini dipatahkan karena mahasiswa bekas jurusan IPA bisa memilih prodi sosial maupun sebaliknya.
Karena itu, Muhadjir menyarankan agar karakter pendidikan tinggi diperjelas. Saat ini belum pemetaan jelas perguruan tinggi sebaiknya memberi kebebasan mahasiswa memilih kemampuan yang ingin dipelajari, atau dibimbing oleh pengajar.
Di sisi lain, Muhadjir menyampaikan angkatan usia kerja saat ini belum mampu memanfaatkan pendapatan semaksimal mungkin. Pendapatan usia pekerja umumnya digunakan untuk tiga hal, menghidupi diri sendiri, menghidupi orang lain, dan berinvestasi. “Sekarang itu yang merah [usia pekerja, pendapatannya] tidak cukup untuk menghidupi yang kuning [yang tidak bekerja]. Karena itu, pemerintah masih banyak beri jaring pengaman sosial,” ujarnya.