Makan di Tempat Dibatasi Hingga 20 Menit, Ini Risikonya
Lifestyle & Sport

Makan di Tempat Dibatasi Hingga 20 Menit, Ini Risikonya

Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini, pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) setidaknya hingga 2 Agustus 2021. Sepanjang periode ini, pemerintah juga memberi sejumlah pelonggaran bagi wilayah tertentu. Misalnya, di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4, pengunjung boleh makan di tempat dengan waktu maksimal 20 menit dan tentunya, dengan protokol kesehatan yang ketat.

Bagi Kamu yang biasanya makan dengan santai, tentu aturan itu membuatmu kesulitan. Jika keadaan memaksa Kamu harus makan di tempat, maka makanlah dengan porsi yang lebih sedikit. Atau, lebih baik membawa pulang makanan. Pilihan terakhir ini justru paling aman. Pasalnya, makan di tempat mengharuskan Kamu membuka masker dan mulut. Belum lagi, peralatan makanan yang Kamu pakai belum tentu 100% higienis.

Baca juga: Satgas: Rumah Makan dan Fasilitas Olahraga Publik Sulit Menerapkan Prokes

Untuk diketahui, makan terlalu cepat berisiko bagi kesehatanmu, lo, baik pada pencernaan maupun pada metabolisme. Agar mengetahui lebih lanjut tentang risikonya, simak ulasan berikut ini.

1. Tersedak
Saat makan terlalu cepat, makanan yang Kamu telan belum tentu sudah dikunyah dengan sempurna. Hal ini berisiko membuatmu tersedak. Meski tampak sepele, pada beberapa kasus, tersedak makan bisa memblokir saluran napasmu. Jika tak ditangani dengan benar, masalah ini bisa menyebabkan kematian.

2. Jadi terlalu banyak makan
Otak butuh waktu untuk mendapat sinyal “kenyang” dari perut. Jika Kamu makan terlalu cepat, Kamu jadi cenderung makan lebih banyak. Pasalnya, otak belum sempat menerima sinyal “kenyang”. Namun, saat sinyal itu didapat oleh otak, Kamu malah sudah telanjut makan banyak. Alhasil, ini membuat Kamu jadi makan lebih banyak dari biasanya. Bisa jadi perutmu malah jadi begah atau sakit. Berat badan juga lebih cepat naik.

3. Kadar kalori lebih banyak
Sudah disinggung sebelumnya, makan cepat cenderung membuat seseorang makan lebih banyak. Ini berarti mereka yang makan dengan cepat, cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding mereka yang makan pelan-pelan.

Sebuah studi menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan cepat-cepat melaporkan bahwa tingkat kepuasan mereka tak setinggi ketika mereka makan pelan-pelan.

4. Pencernaan bekerja lebih keras
Jika makanan yang belum di lumat halus mulut sudah sampai ke sistem pencernaanmu, maka sistem pencernaan akan bekerja lebih keras.

Usus harus bekerja lebih keras untuk melumatkan dan mencerna makanan yang belum selesai Kamu lumat. Usus jadi kesulitan membersihkan diri dan meregenerasi sel-sel yang membantu menyerap nutrisi dalam tubuh. Oleh karena ini, kemungkinan besar makanan tak tercerna dan terserap tubuh dengan maksimal, bahkan meninggalkan sisa-sisa zat dan racun dalam tubuh.

Nah, melihat risikonya, sebaiknya makanlah dengan perlahan. Apalagi jika Kamu memang ingin menjaga atau menurunkan berat badan. Adapun di masa pandemi COVID-19 ini, Kamu lebih baik membawa pulang makanan. Pasalnya, makan di tempat selama pandemi ini juga meningkatkan risiko penularan COVID-19.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  54  =  56