Makin Waspada! Eropa Larang Staf Eksekutif Pakai TikTok
Internasional Techno

Makin Waspada! Eropa Larang Staf Eksekutif Pakai TikTok

Channel9.id-Jakarta. Komisi Eropa, yang merupakan eksekutif Uni Eropa, melarang penggunaan TikTok di kalangan staf. Mereka  meminta staf menghapus TikTok dari perangkat pribadi, terutama yang digunakan untuk bekerja.

“Langkah ini ditujukan untuk melindungi Komisi Eropa dari ancaman keamanan siber, yang bisa menyerang  lingkungan komisi,” terang Komisi Eropa, dikutip dari Engadget. “Pengembangan keamanan platform media sosial lainnya juga akan terus ditinjau.”

Komisi Eropa memiliki sekitar 32.000 karyawan tetap dan kontrak. Mereka meminta para staf itu untuk menghapus TikTok sesegera mungkin dan paling lambat 15 Maret, menurut laporan BBC.

Jika karyawan tak mematuhi tepat waktu, maka mereka akan kehilangan akses ke aplikasi perusahaan, termasuk layanan email Komisi Eropa dan Skype for Business.

Sementara itu, TikTok mengatakan, “Kami yakin penangguhan ini salah arah dan salah paham. Kami terkejut bahwa komisi tak menghubungi kami secara langsung atau menjelaskan apa pun.”

“Kami terus meningkatkan pendekatan kami terhadap keamanan data, termasuk dengan mendirikan tiga pusat data di Eropa untuk menyimpan data pengguna secara lokal; semakin mengurangi akses karyawan TikTok ke data; dan meminimalisasi aliran data di luar Eropa,” jelasnya.

Sebagai informasi, perusahaan induk TikTok, ByteDance, berbasis di Cina. Pejabat di sejumlah negara telah menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan pemerintah Cina menggunakan TikTok untuk mengakses data pengguna, serta masalah keamanan lainnya.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang TikTok dari sebagian besar perangkat pihaknya. Bahkan ada rencana untuk melarang TikTok secara total. Pejabat di banyak negara bagian telah memberlakukan larangan serupa.

Baca juga:TikTok Dilarang Digunakan oleh DPR AS

Selain itu, TikTok juga dilarang di sejumlah jaringan perguruan tinggi. Ada juga upaya untuk melarang TikTok di AS sepenuhnya. Pada November lalu, Komisi Eropa mengatakan bahwa ada sejumlah penyelidikan yang sedang berlangsung terkait praktik data TikTok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  41  =  45