Marak Bantuan Kemanusiaan ke Tonga
Internasional

Marak Bantuan Kemanusiaan ke Tonga

Channel9.id-Tonga. Bantuan kemanusiaan ke Tonga terus berdatangan setelah bandara utama mereka sudah bersih dari debu vulkanik, memberikan akses aman untuk pesawat-pesawat dari luar untuk masuk, ungkap Palang Marah Internasional pada hari Rabu (26/1/2022).

Komite Internasional Palang Merah (IFRC) menyebutkan bahwa dengan adanya barang bantuan yang lebih banyak, staff mereka dan juga tim relawan meningkatkan upaya pengiriman air minum dan pembangunan tenda-tenda di seluruh daerah Tonga.

“Bencana ini telah membuat banyak warga Tonga sangat terguncang,” ujar Sione Taumoefolau, sekretaris jenderal Palang Merah Tonga, dalam pernyataannya. “Tsunami itu telah menyapu rumah-rumah dan desa di sini. Kini kita terus berupaya membangun kembali apa yang sudah hancur dan hilang,” lanjutnya.

Badan Pengembangan Internasional AS (USAID) menyebutkan kalau Amerika Serikat memberikan tambahan dana sebesar 2.5 juta dolar dalam bantuan mereka tonga, beserta kapal perusak rudal kendali USS Sampson, sebagai upaya multinational, yang akan tiba di Tonga pada pekan ini membawa barang-barang bantuan.

Sebuah kapal perang Australia yang tiba dengan bebas Covid-19 juga dijadwalkan akan tiba di Tonga pada Rabu sore, membawa barang-barang bantuan yang nantinya akan diberikan tanpa harus melakukan kontak langsung sebagai protocol untuk mencegah Tonga harus mencatat kasus Covid-19 pertamanya.

Radio Broadcom Broadcasting mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Tonga, Saia Piukala, yang membahas soal 29 kasus positif di kapal HMAS Adelaide Australia. Seluruh personel tersebut hanya mengalami gejala ringan dan beberapa diantaranya bahkan tak menunjukkan gejala apapun.

“Kapal itu akan berlabuh dan barang bantuan akan dikirim tanpa harus melakukan kontak langsung,” ujar Piukala. “Mereka akan mengeluarkan kargo dari kapal tersebut dan langsung berlayar kembali dari pelabuhan,” paparnya.

PBB, Palang Merah Internasional dan organisasi bantuan lainnya memperingatkan kalau virus corona di Tonga akan menjadi masalah besar untuk mereka jika dunia luar menularkan virus tersebut ke negara bebas Covid-19 itu.

“Warga benar-benar membutuhkan adanya suplai air bersih untuk beberapa hari dan minggu ke depan. Debu vulkanik telah masuk ke tangki air warga, butuh waktu dan cara-cara yang rumit agar mereka bisa minum. Selain itu debu juga menutupi tempat-tempat lainnya, seperti rumah dan ladang,” ujar Taumoefolau.

Gunung vulkanik Hunga Tonga-Hunga Ha’apai sebelumnya meletus dan memicu tsunami yang menghancurkan desa dan resor-resor di Tonga. Selain itu jaringan komunikasi di Tonga juga sempat putus untuk waktu yang cukup lama. Bencana alam itu dilaporkan menewaskan tiga orang.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =