Channel9.id-Jakarta. Belakangan ini e-sport digandrungi di sejumlah negara, bahkan dijadikan ajang kompetisi. Sayangnya, kepopuleran e-sport pun diiringi dengan risiko kecurangan alias cheat, saat duel di arena gim.
Guna mengatasi risiko itu, sekelompok peneliti sengaja mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mendeteksi gamer yang menggunakan cheat dalam gim massively multiplayer online (MMO), seperti Counter Strike hingga Call of Duty.
Untuk diketahui, kedua gim tersebut merupakan gim first-person shooter (FPS) populer di dunia. Namun disayangkan karena sejumlah perangkat lunak cheat untuk permainan ini tersedia secara online. Dengan menggunakan cheat ini, pemain bisa memiliki keunggulan, seperti bantuan saat membidik, mempercepat kecepatan pemain, hingga membuat tembok transparan agar lebih mudah melihat musuh yang berlindung.
Baca juga : Muslim Pro Tepis Tudingan Pihaknya Jual Data ke Militer AS
Tentu saja hal tersebut membuat permainan menjadi tak adil, terlebih saat di kompetisi dan turnamen.
Nah, peneliti komputer dari University of Texas dari Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa pihaknya telah menemukan solusi untuk menghapus praktik cheat dalam gim. Mereka berhasil menciptakan sistem deteksi cheat baru yang bisa digunakan untuk seluruh game MMO, yang mengirimkan lalu lintas data ke server pusat.
Para peneliti mendeteksi pengguna cheat menggunakan Counter-Strike, namun sistem yang sama bisa diterapkan untuk seluruh gamer bergenre MMO. Mendeteksi kecurangan dalam game jenis ini terbilang rumit karena data yang dikirim dari komputer pemain ke server game pusat dienkripsi. Sebelumnya, satu-satunya cara untuk mendeteksi anomali dari cheat ialah melalui log game yang didekripsi.
Namun, mekanisme baru ini melewati masalah data yang didekripsi dengan menganalisis lalu lintas data terenkripsi ke dan dari server secara real time.
Adapun hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal IEEE Transactions on Dependable and Secure Computing.
Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan 20 mahasiswa untuk mengunduh Counter-Strike dan tiga software cheat. Cheat pertama ialah aimbot, yang bisa menargetkan lawan secara otomatis. Lalu cheat kedua yakni cheat modifikasi kecepatan, yang memungkinkan pemain bisa bergerak lebih cepat. Ketiga wallhack, yang membuat dinding nampak transparan sehingga pemain bisa lebih mudah melihat lawan.
“Pemain yang curang mengirimkan lalu lintas dengan cara yang berbeda. Kami mencoba menangkap karakteristik tersebut,” tutur Dr Latifur Khan, seorang penulis studi tentang penelitian, dan profesor ilmu komputer dan direktur Lab Analisis dan Manajemen Big Data di University of Texas.
Selain itu, peneliti pun menyiapkan server untuk proyek tersebut, sehingga aktivitas 20 mahasiswa itu tak mengganggu pemain online lainnya.
Peneliti kemudian akan melihat berbagai ukuran paket data atau kumpulan informasi. Paket ini berbeda-beda tergantung pada isinya. Mereka pun menganalisis fitur-fitur seperti jumlah paket masuk dan keluar, ukurannya, waktu pengirimannya, arahnya, dan jumlah paket dalam satu burst—yaitu sekelompok paket yang berurutan.
Laporan mereka pun menjelaskan bahwa pemantauan lalu lintas data itu pun guna mengidentifikasi pola yang mengindikasikan kecurangan. Setelah itu, informasi pola tersebut digunakan untuk melatih model machine learning berbasis AI untuk memprediksi kecurangan berdasarkan pola dan fitur pada data gim.
Para peneliti pun menyesuaikan model statistik mereka berdasarkan kelompok kecil pemain untuk bekerja pada jumlah pemain yang lebih besar.
Lebih lanjut, para peneliti percaya bahwa perusahaan video gim bisa menggunakan teknik ini dengan data mereka sendiri untuk melatih perangkat lunak gim guna mendeteksi kecurangan, dikutip dari Science Daily.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa game seperti Counter-Strike tetap menyenangkan dan adil untuk semua pemain,” ujar Khan.
(LH)