Channel9.id-Jakarta. Ribuan demonstran pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu masuk Capitol Hill pada Rabu, (06/01) petang waktu setempat. Mereka memprotes pengesahan kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS terpilih.
Seorang wanita pendukung Trump tewas tertembak di bagian leher saat kerusuhan itu. Ia dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.
“Ya, wanita dewasa yang ditembak di dalam Capitol dan meninggal di rumah sakit daerah,” kata Juru Bicara Kepolisian Metropolitan Dustin Sternbeck kepada CNN.
Baca juga: Ibu Negara Desak Trump Mengakui Kemenangan Biden
Dalam video yang beredar, para pendukung Trump melanggar garis polisi di luar gedung dan memaksa masuk ke dalam. Polisi berusaha menghalau dengan menembakkan gas air mata. Namun para demonstran terus berupaya mendobrak pintu ruangan Capitol Hill atau DPR.
Senat menghentikan proses pengesahan suara elektoral untuk kemenangan Biden. Bahkan, Wakil Presiden Mike Pence pun dilaporkan dikawal keluar gedung oleh agen Secret Service lewat terowongan bawah tanah.
Polisi yang berjaga di Capitol Hill me-lockdown kawasan sekitar Capitol dengan alasan ancaman keamanan eksternal.
Sementara pendukungnya di Gedung Capitol dan bentrok dengan polisi, Presiden Donald Trump mencuit dan meminta mereka untuk “mendukung polisi gedung Capitol dan petugas penegak hukum” dan “tetap damai”.
“Saya tahu kalian kecewa…pemilu kita dicuri. Kita menang telak, tapi kalian harus pulang sekarang. Kita harus tetap damai, kita harus patuhi hukum dan hormati para penegak hukum. Kita tidak mau ada yang terluka,”cuit Trump di akun Twitter-nya.