Channel9.id-Jakarta. Mayoritas kantin sekolah di Jakarta merupakan kantin sehat. Hal ini sebagaimana disimpulkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), berdasarkan surveinya terhadap 4.500 sekolah di Jakarta.
“Mayoritas di DKI telah memenuhi indikator kantin sehat, kalau disimpulkan ada 89 persen,” ujar Raidil Fitran, anggota KPAI sekaligus anggota tim survei, di seminar daring yang digelar oleh KPAI dan Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ) pada Kamis (27/10).
Ada enam indikator yang menentukan bahwa kantin disebut sehat. Adapun indikator itu sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai model kantin sehat di sekolah.
Indikator pertama ialah tersedianya tempat cuci alat makan dan minum dengan air mengalir. Dari 4.500 sekolah di Jakarta yang disurvei, sebanyak 92 persen memenuhi indikator ini. .
Indikator kedua yaitu tersedianya tempat cuci tangan dengan air bersih mengalir, sekaligus sabunnya. Sudah ada 99 persen yang memenuhi indikator ini.
Kemudian indikator yang ketiga yaitu “tersedia tempat penyimpanan bahan-bahan makanan. Entah itu kulkas, lemari dan sebagainya,” kata Raidil. Sekolah yang memenuhi indikator ini ada 89 persen.
Indikator keempat yaitu tersedianya tempat penyimpanan makanan siap saji yang tertutup, seperti tudung saji atau etalase kaca. Lalu indikator kelima, tersedianya tempat penyimpanan peralatan makan dan minuman—di mana ada 87 persen yang sudah memenuhi kriteria ini.
Terakhir, kantin sekolah juga harus memastikan jarak ideal antara kantin dan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). “Jarak kantin dengan lokasi TPS itu minimal 20 meter,” lanjut Raidil. “Sebanyak 90 persen kantin sekolah kita sudha melakukan itu.”
“Mengenai kebersihan kantin, 52 persen menyebut bersih, 26 persen sangat bersih, ada yang menjawab kurang bersih dua persen, dan cukup bersih 20 persen,” sambung Raidil.