Channel9.id-Malaysia. Situs berita independen Malaysiakini dinyatakan bersalah atas tuduhan penghinaan dan harus membayar denda 500,000 ringgit, Jumat (19/2/2021). Pemimpin redaksi dan salah satu pendirinya Steven Gan lolos dari hukuman penjara setelah dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan serupa.
Jaksa Agung tahun lalu sudah mengajukan dakwaan berdasarkan komentar kritis salah satu pembacanya tentang peradilan yang diposting di Malaysiakini, yang kemudian dihapus.
Kesuksesan Malaysiakini dikarenakan medianya yang independen disaat media yang lain dibawah kendali pemerintah Malaysia. Membuat berita yang berkualitas di Malaysia itu sulit dan berbahaya.
Pada tahun 1999, Steven Gan dan Pramesh Chandran membuat situs berita online harian pertama di Asia.
Baca juga : Mantan Ibu Negara Malaysia Diancam Penjara 20 Tahun
Mereka dulunya mantan aktivis mahasiswa yang bekerja di The Sun Malaysia. Mereka frustrasi karena beritanya kerap tertahan terkena sensor dan juga dikarenakan media outlet disana didukung keras oleh pemerintah.
“Saya adalah orang yang idealis soal kebebasan media, namun kita sudah melihat realitanya di Malaysia selama kita bekerja sebagai jurnalis,” kata dia kepada BBC sebelum dakwaannya.
Berbasis di pinggiran kota Petaling Jaya, Malaysiakini dimulai dengan tiga jurnalis saja, berharap mereka dapat menopang diri mereka bekerjasama dengan warnet, kemudian iklan dari start-up internet pada saat itu sedang booming. Mereka mendapatkan dana hibah sebesar 100,000 dolar dari Aliansi Pers Asia Tenggara yang berbasis di Tiongkok.
Selama bertahun-tahun, pernah digrebek oleh polisi dan diancam akan dituntut. Walaupun begitu, Steven Gan mengatakan akan tetap menjaga standar jurnalisme yang tinggi terhadap para wartawannya.
“Kami adalah media baru tapi kami tetap mengikuti aturan lama,” katanya.
(RAG)