Techno

Media Sosial Kekuatan Bisnis di Era Wabah Corona

Channel9.id-Jakarta. Sejumlah negara menerapkan isolasi di rumahnya masing-masing di tengah wabah virus corona. Contohnya, Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari streetfightmag pada Kamis (19/3), banyak kantor yang ditutup sementara dan tenaga kerjanya bekerja secara jarak jauh, dari rumahnya. Peralatan yang disediakan dari kampanye sekiranya dapat membantu bisnis, terutama yang berkaitan dengan penutupan toko–agar tujuan tercapai.

Model Bisnis Harus Berubah

Belakangan, khususnya di AS, pemerintah negara merekomendasikan warganya untuk tinggal di rumah demi mengurangi penyebaran Covid-19.

Pihak Gedung Putih menganjurkan perusahaan membatasi kegiatan. “Batasi pertemuan tidak lebih dari 10 orang; hindari perjalanan bebas, belanja dan kunjungan sosial; dan hindari makan atau minum di restoran, bar, dan food court, ” ucap pihak itu.

Untuk daerah yang terkena dampak penyebaran komunitas, Gedung Putih merekomendasikan untuk menutup semua bar dan restoran. Terlebih sejumlah negara telah menerapkannya.

Perubahan ini memaksa banyak perusahaan untuk membuat model baru bisnis dengan cepat. Misalnya, pusat kebugaran di Kansas City hanya mengizinkan pengunjungnya berolahraga dari jam 5 pagi sampai jam 2 siang, toko kelontong mengatur jam kerja agar penjaganya cukup untuk beristirahat malam, dan restoran di AS hanya menerima layanan pengiriman saja. Beberapa bisnis bahkan terpaksa benar-benar tutup.

Kesejahteraan pekerja dan pelanggan harus menjadi prioritas utama setiap perusahaan. Namun, kondisi ekonomi jangka panjang tentu memiliki konsekuensi bagi pengusaha, karyawan, dan masyarakat juga. Di sini, iklan sosial diperlukan.

Kekuatan Iklan Sosial

Bisnis lokal seharusnya tidak kehilangan harapan. Caranya, dengan meningkatkan kekuatan media sosial dapat membantu semua orang.

Anggaran mungkin tipis, namun iklan sosial merupakan cara yang paling efektif untuk mempertahankan kepopuleran di mata publik. Dengan begitu, banyak perhatian didapat dari orang-orang di saluran sosial. Orang-orang pasti akan melihat iklan tersebut, sebab mereka mencari kabar terbaru. Hal itu kemudian mendorong konsumen mencari cara untuk mencapai produk perusahaan.

Saran lain, menjalankan kampanye sesuai dengan target pasar. Seperti, pengiriman pizza.

Jika menutup usaha sementara, disarankan untuk beriklan di lalu lintas atau di mana pun yanh sekiranya mendukung bertahanya popularitas. Misalnya, menjual kartu hadiah hingga akhirnya bisnis kembali dibuka.

Mengeluarkan dana untuk beriklan atau berkampanye demi mempertahankan bisnis di masyarakat–di tengah kondisi saat ini yang tak pasti–adalah strategi terbaik. (LH)

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  61  =  68