Channel9.id-Jakarta. Dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi, harus sama-sama diselamatkan. Oleh karena itu, para pengambil kebijakan, baik di pusat dan daerah, mesti tahu kapan mesti menginjak rem atau menarik gas. Sehingga, ada keseimbangan dalam memerangi virus Covid-19 dengan upaya memulihkan ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam rapat koordinasi bersama Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang digelar melalui video conference di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (27/08).
“Seluruh pimpinan pengambil kebijakan, baik pusat maupun daerah, Presiden minta untuk betul-betul bisa mengatur dan dengan diskresi karena kekhasan daerah masing-masing bisa mengatur keseimbangan antara menginjak gas dan menginjak rem, ” katanya.
Menurut Mendagri, rapat koordinasi bersama ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi pada rapat kabinet Senin lalu yang membahas mengenai masalah penanganan Covid dan pemulihan ekonomi nasional, serta Pilkada yang akan dilaksanakan di masa pandemi.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa kita semua seluruh kepala negara di dunia, seluruh kepala daerah di dunia termasuk Indonesia, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menghadapi problema yang sama yaitu dilematika antara dua persoalan penanganan Covid, kesehatan dan juga penanganan masalah ekonomi dan keuangan, ” katanya.
Oleh karena itulah, lanjut Tito, dua Satgas telah dibentuk dan tidak bisa dipisahkan. Faktor kesehatan dan sektor ekonomi harus ditangani bersama dan beriringan.
“Dua-duanya diselamatkan, keselamatan publik diutamakan, ekonomi juga tetap berjalan survive. Itulah yang diistilah dengan Bapak Presiden dengan istilah gas dan rem. Gas itu mengacu pada pemulihan ekonomi nasional, digas ekonominya, ketika situasi terkendali, nah kemudian ketika situasi terjadi peningkatan penyebaran maka harus di rem,” tandasnya.