Channel9.id-Jakarta. Mendagri Tito Karnavian menilai perlindungan pekerja migran Indonesia perlu dirancang dalam satu grand design nasional. Menurutnya, desain besar itu penting agar arah kebijakan, peran, dan koordinasi antarinstansi bisa lebih terukur dari tahap awal hingga pemulangan pekerja migran.
“Kalau pendapat saya, potensi dari pekerja migran ini sangat besar sekali,” ujar Tito saat menerima Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Tito menilai, penguatan kelembagaan dan tata kelola P2MI perlu segera dilakukan. Salah satunya lewat optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah agar lebih selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja global. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pekerja migran, baik dalam hal keterampilan teknis maupun kemampuan bahasa asing.
“Bahasa itu penting, karena penguasaan bahasa akan memperkuat citra dan profesionalitas pekerja kita di luar negeri,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Tito juga menyoroti perlunya sistem perlindungan terpadu yang melibatkan pemerintah daerah sejak tahap rekrutmen hingga pemberangkatan. Ia menyebut, banyak modul pelatihan di daerah yang belum seragam dan belum menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Sementara itu, Menteri P2MI Mukhtarudin mengungkapkan masih ada sejumlah kendala di lapangan, mulai dari regulasi daerah yang belum selaras hingga masalah perizinan bagi perusahaan penyedia jasa pekerja migran.
“Kami terus menjaring masukan untuk memperkuat sistem pengelolaan P2MI agar lebih efektif dan adaptif. Pelayanan tetap jalan sambil memperkuat regulasi dan koordinasi,” kata Mukhtarudin.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah dan Warga, PMI Sakit Berhasil Dipulangkan dari Jepang