Hot Topic

Mendagri Tito: Pandemi Covid-19 Seperti Perang Dunia Ke-3

Channel9.id-Jakarta. Pandemi virus corona atau Covid-19 yang telah menyebar hingga ke 198 negara diberbagai belahn dunia. Worldmeter.info.coronavirus mencatat 740.737 kasus virus corona dan menelan korban jiwa sekurangnya 35.236 diseluruh dunia hingga Senin (30/3). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam satu kesempatan bahkan menyebut jika perang melawan Covid-19 seperti Perang Dunia ke-3.

“Dengan tidak berlebihan dan tidak ingin membuat masyarakat was-wa,  menurut saya ini adalah perang dunia ketiga,”ujar Tito, dalam satu video yang dirilis Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Senin (30/3).

Menurutnya, perang melawan Covid-19 ini lebih sulit karena perang yang dihadapi melawan musuh yang tidak terlihat dan melanda hampir semua negara.

“Jika perang dunia 1 dan perang dunia 2 adalah perang militer yang memiliki batasan-batasan dengan target mereka yang sesuai dengan prinsip-prinsip perang internasional yakni kombatan serta tidak menyerang warga sipil. Namun covid-19 tidak menyerang siapa saja, tidak pandang bulu,” papar Tito.

Sebelumnya, lanjut Tito, memang ada pandemi Black Death pada abad ke-14. Namun pandemi ini hanya menyerang benua Eropa dan sebagian wilayah Asia. Ia menambahkan, ada pula pandemi influenza di tahun 1918 yang juga menyerang banyak negara.

“Berbeda dengan pandemi Covid-19 ini yang telah menyerang 198 negara. Ini jumlah yang sangat masif,” ujarnya.

Mengutip ahli strategi perang asal Cina Sun Tzu, Tito mengungkapkan, jika ingin berperang maka terlebih dulu harus mengenali musuh dengan baik, diri sendiri, serta kemampuan yang dimiliki.

“Ibarat perang, Sun Tzu mengatakan, Kenali musuhmu, kenali dirimu, dan seluruh kemampuanmua, maka kamu akan menangkan seribu kali peperangan,”ujarnya.

Tito mengatakan, sebagaimana musuh, virus corona memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan virus ini, katanya, adalah menyerang dan menyebar dengan cepat tanpa memandang suku, ras, agama.

“Yang paling sulit adalah virus ini memiliki kemampuan hidup di objek-objek tertentu tanpa terlihat,” jelasnya.

Sebaliknya, lanjut Tito, virus corona ini juga memiliki beberapa kelemahan yakni tidak tahan jika dipanaskan hingga 50 derajat Celcius selama 30 menit, dilarutkan kedalam cairan sabun, disinfektan, juga alcohol 70%.

“Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan dengan tingkat penyebaran yang cukup tinggi, kita harus bisa membendung segala penularan dengan  memperkuat daya tahan tubuh,” imbuhnya.

Tito pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan dalam memerangi wabah virus corona ini.

“Ini waktunya bagi kita untuk bersatu tanpa membedakan suku, agama, ras. Semua elemen masyarakat bersatu dalam menghadapi perang Covid 19,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =