Channel9.id – Jakarta. Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan, tahapan pembukaan sekolah selama pandemi Covid-19 menuju New Normal.
Ada tiga tahap pembukaan sekolah sesuai dengan jenjang peserta didik. Ketiga tahap itu dimulai dari SLTA (SMA, SMK, MA), kemudian SD, lalu PAUD.
Tahap pertama yang akan diizinkan adalah jenjang SLTA (SMA, SMK, MA). Tahap ini akan berlangsung selama dua bulan, yakni Juli dan Agustus 2020.
Pada tahap ini diberlakukan pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas.
“Dua bulan pertama ada beberapa restriksi yang kita lakukan. Maksimal 18 peserta per kelas, ini untuk SD dan tingkat menegah, jadi kapasitas setengah dari kapasitas normal,” kata Nadiem dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (15/6).
Nadiem menyatakan pada masa transisi di tahap ini semua aktivitas peserta didik akan dibatasi.
Di sekolah, siswa hanya diperbolehkan di dalam kelas untuk belajar, kemudian langsung pulang begitu selesai. Aktivitas di kantin, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler belum diperbolehkan.
“Jadi prinsipnya apapun aktivitas perkumpulan mencampur kelas satu dan lainnya tidak diperbolehkan,” ujarnya.
Kemudian, SD masih belum boleh menyelenggarakan tatap muka. Tapi, menunggu setidaknya dua bulan lagi.
“Akan dilanjutkan masa new normal setelah dua bulan, di mana lebih banyak peserta yang boleh masuk sekolah menggunakan protokol kesehatan,” katanya.
Sedangkan jenjang PAUD boleh diizinkan lima bulan kemudian. Nadiem menyatakan, hal ini dilakukan karena anak-anak di usia itu masih sulit menjaga jarak untuk mencegah virus corona.
“PAUD adalah yang paling terkahir bulan ke lima kalau zona masih hijau. Bulan ke-5 baru PAUD boleh tatap muka,” kata Nadiem.
Nadiem memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengatur peserta didik yang masuk sekolah secara tatap muka. Penerapan social distancing harus diterapkan di semua jenjang pendidikan.
Mengenai jadwal pembelajaran akan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai situasi dan kebutuhan.
(HY)