Channel9.id-Jakarta. Bau dan suara kentut kerap mengganggu kemaslahatan seseorang. Melanggar etika kesopanan ialah alasan umum kentut tidak boleh di sembarang tempat. Kendati demikian, sejatinya kentut itu manusiawi.
Untuk diketahui, kentut merupakan hasil produksi gas di perut dan usus. Sebagian dari gas ini berasal dari gas yang terkandung di makanan atau minuman yang telah dikonsumsi.
Michael Rice, M.D, ahli gastroenterologi dari University of Michigan Medicine Gastroenterology Clinic, menjelaskan bahwa rata-rata manusia menyimpan sekitar 1,5 liter gas di saluran pencernaannya per hari. Gas ini akan dikeluarkan secara bertahap melalui kentut. Rata-rata manusia kentut 14-23 kali per hari, dan cenderung tidak berbau.
Karenanya, semua orang pasti pernah kentut. Hanya saja, Anda harus mempertimbangkan di mana sebaiknya melepas kentut.
Berbicara soal kentut, pernahkah Anda mencari tahu mengapa setiap orang memiliki suara kentut yang berbeda-beda?
Kentut memang terkadang diiringi suara. Rice mengatakan hal ini terjadi karena pengaruh kecepatan keluarnya gas. Hal ini pulalah yang membuat suara kentut setiap orang bervariasi.
Tak hanya itu, ukuran dan bentuk anus juga memengaruhi variasi suara kentut. Rice mengibaratkan lubang anus seperti alat musik tiup.
Semakin kecil lubang pada instrumen, nada yang dihasilkan semakin tinggi sehingga nada yang terdengar semakin kencang. Sebaliknya, semakin besar lubang di ujungnya, semakin rendah suara yang dihasilkan. Hal ini pun berlaku untuk suara kentut.
Selain kecepatan keluarnya gas, makanan dan minuman, saluran pencernaan, kekuatan otot, bahan pakaian dalam yang dikenakan, dan posisi saat duduk ketika melepaskan kentut, juga memengaruhi suara kentut.
Adapun salah satu cara untuk mengontrol suara kentut, yaitu dengan mengubah pola makan. Anda disarankan mengonsumsi rempah-rempah, seperti jinten, ketumbar, dan kunyit frekuensi dan volume kentut berkurang.
(LH)