Lifestyle & Sport

Mengenal 6 Nomor E-Sports di SEA Games 2019

Arena of Valor (AOV) adalah gim mobile bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) lima lawan lima yang diterbitkan perusahaan pengembang permainan elektronik Tencent Games.

Secara global, AOV kini rata-rata dimainkan 90 juta orang per hari dari total 100 juta pengguna yang mendaftarkan diri. 

Selain StarCraft II, AOV adalah nomor e-sports SEA Games 2019 yang juga tampil di Asian Games 2018. Sejak pertengahan 2017, AOV mulai melakukan pembatasan waktu bermain menjadi hanya satu jam per hari bagi anak-anak usia di bawah 12 tahun.

Mereka yang berumur 12-18 tahun dibatasi dua jam per hari. Selain itu, pemain di bawah usia 12 tahun tidak dapat bermain di atas pukul sembilan malam.

Selain karakter hero asli milik AOV, para atlet e-sports juga bisa menggunakan karakter DC Comics seperti Superman, Batman, Flash, Joker, Flash dan Wonder Woman. Sebuah tim e-sports AOV terdiri dari lima atlet yang berduel dengan satu tim lawan dengan jumlah atlet yang sama.

Kemenangan sebuah tim akan ditentukan kerjasama antar-atlet untuk memaksimalkan sumberdaya masing-masing (senjata, perisai, kekuatan khusus setiap karakter, daya memulihkan diri, dll.). 

Tujuan akhir mereka adalah untuk melewati pertahanan daerah lawan yang memiliki sejumlah menara bersenjata dan monster serta pada akhirnya meraih kemenangan dengan penghancuran menara di wilayah kekuasaan lawan.

Dalam Asian Games 2018, Indonesia mengutus lima atlet e-sports terbaiknya yaitu Glen Richard (berjulukan: DG Kurus), Farhan Akbari (EVOS Hans), Hartawan Muliadi (GGWP Wyvorz), Ilham Bahrul (GGWP Uugajah), Muhammad (EVOS Ahmad). Sayangnya, Indonesia tersingkir di putaran awal kompetisi saat itu. 

IeSPA diharapkan melakukan penyempurnaan cara seleksi atlet ke SEA Games 2019 dengan hanya mengutus satu tim profesional yang lolos seleksi ketimbang membentuk timnas gabungan dari beberapa tim profesional. Akan tetapi, ketua IeSPA, Eddy Lim, menilai cara terbaik untuk menyeleksi anggota kontingen e-sports Indonesia tetap dengan metode pemilihan perorangan, bukan per-tim. Kita tunggu keputusan mereka. 

 Sumber Bola.com

Berita video membahas masa depan e-Sport di Indonesia bersama Glen Richard dan Siman Sudartawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  74  =  84