Lifestyle & Sport

Mengenal Batik Pamekasan, Batik Seribu Warna

Channel9.id-Pamekasan. Motif batik Jawa Timur memiliki motif yang kaya dengan nuansa alam. Selain dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan, motif batik Jatim juga terpengaruh budaya luar seperti Tionghoa dan India. Berbeda dengan motif kebanyakan, batik Jatim mempunyai motif yang lebih kontemporer, bebas, tanpa terikat pakem-pakem motif yang ada sebelumnya.

Salah satu yang menonjol adalah Batik Pamekasan yang dikenal dengan motif beragam dan beraneka warna. Tak ayal, batik Pamekasan dijuluki batik seribu warna. Tidak hanya warna alam, Batik Pamekasan hadir dalam banyak warna cerah seperti biru, merah muda, kuning, hijau dan banyak lagi.

“Coraknya juga tidak kalah beragam, ada Per Keper (kupu-kupu), Melate Seto’or (rangkaian melati), Kar Jagad (sekar jagad) serta ada juga motif Isen Mo’ Ramo’ (akar-akaran) dan lain-lain. Motifnya jujur, memotret keindahan alam Madura. Ada daun, kupu-kupu. Orang Madura dikenal sebagai pribadi yang jujur, apa adanya,” ungkap desaigner Surabaya, Embran Nawawi.

Baca juga : Pemprov Jatim Akan Menggelar Peragaan Busana Batik

Memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO, Embran Nawawi dan Pemkab Pamekasan menggelar pameran Mahakarya Batik Pamekasan di Hotel Bumi yang dihadiri Bupati Pamekasan Baddrud Tamam dan Kadisperindag Kabupaten Pamekasan Ahmad Sjaifudin.

Lembar-lembar kain batik tersusun rapi di atas rak kayu, mulai batik-batik kuno berusia puluhan tahun hingga kain batik modern yang dibuat sampai 2020. Kreasi motif dan corak batik itu mengisi pameran karya batik Pamekasan dari masa ke masa. Tak hanya itu dalam pameran ini Embran Nawawi juga menghadirkan koleksi terbarunya yang menyasar generasi muda

“Untuk mengenalkan batik ke generasi muda, bisa dimulai dengan mengenalkan warna batik yang sesuai dengan warna kesukaan. Bisa dimulai dengan pengenalan warna, batik itu warnanya beragam, pasti ada yang menjadi warna favoritnya. Baru berlanjut ke model baju. Bisa pilih ke model baju favoritnya. Lambat laun mereka akan lekat dengan batik. Saya yakin batik ini akan tetap lestari, karena batik adalah budaya masa depan yang akan dibawa generasi muda,” tutup Embran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =