channel9.id- Jakarta. Hingar-bingar kasus e-ktp yang melibatkan para petinggi negara dan unsur swasta, telah mengaburkan substansi kecanggihan teknologi yang terkandung dalam kartu tanda penduduk elektronik itu sendiri.
Orang lebih suka membicarakan kasus yang melingkupi proses pengadaan e-KTP, ketimbang membicarakan teknologi dan manfaat e-KTP dalam sistem kependudukan di Indonesia. Padahal sesungguhnya e-KTP yang sekarang ini dipegang oleh ratusan juta penduduk Indonesia memiliki teknologi canggih dan manfaat yang sangat strategis bagi sistem administrasi kependudukan. Konsorsium PNRI yang menjadi pemenang proyek e-KTP kementerian dalam negeri pada tahun 2011, mendesain e-KTP dengan teknologi terbaru dalam bidang smart card.
Tidak seperti kartu ATM dan smart card lainnya Menurut Sekretaris Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Dr Ir I Gede Suratha, MMA, teknologi yang digunakan e-KTP sudah sangat maju karena melibatkan unsur biometrik di dalamnya. Saat ini teknologi nya juga masih dikembangkan terus. Ke depan juga akan dimanfaatkan sebagai kartu multi guna. Namun untuk pengembangannya kapasitas chip yang ada saat ini hanya 8 kb. Sehingga sisanya hanya sedikit untuk pengembangan lainnya.
Ke depan rencananya chip nya akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 32 kb sehingga bisa digunakan untuk pengembangan – pengembangan lainnya. Karena besar dan kecilnya kapasitas chip menyangkut terkait dengan biaya. “Pengembangan pertama yang kita lakukan hanya 8 kb sehingga terbatas hanya untuk e-KTP saja, untuk pemanfaatan lainnya harus dikembangkan kapasitas chipnya,” jelasnya.
Padakartu e-KTP tertanam chip yang tidak terlihat dari luar (contactless) , chip yang memiliki memory 8 kb ini menyimpan semua data kependudukan dari si pemilik e-ktp. Chip ini letaknya persis diatas foto, didalamnya tersimpan bio data, pas foto, tanda tangan, sidik jari telunjuk tangan kanan dan sidik jari telunjuk tangan kiri. Data-data yang dimasukan ke dalam Chip ini di enkripsi (terkunci) sehingga aman dan tidak sembangan bisa dibaca. Data-data yang masuk dalam chip merupakan data si pemilik e-KTP yang bersifat tunggal, merupakan kombinasi data biometrik.
Chip yang digunakan untuk eKTP di pasok dari perusahaan terkemuka dunia yaitu NXP (Belanda), STMicro (Perancis) dan Infinion (Jerman). NXP adalah perusahaan penemu chip contactless yang sahamnya sekarang dimiliki oleh Qualcom (USA) Untuk bisa membaca chip ini, harus menggunakan alat pembaca e-KTP yang dilengkapi dengan SAM (Secure Acces Module) atau dapat kita sebut anak kuncinya. Ketika chip dibaca dengan menggunakan SAM maka akan terbaca semua data yang ada didalam e-KTP. Sehingga bisa diketahui data-data yang ada di dalam chip. SAM pada hakikatnya adalah anak kunci untuk membuka data di dalam chip. SAM secara phisik bentuknya seperti kartu telepon selular tetapi isinya software pembuka data eKTP. Pada saat ini sudah banyak di jual alat pembaca KTP el (eKTP Reader) dan untuk memperoleh SAM harus dimintakan ke Dukcapil Kementrian Dalam Negeri. SAM tidak bisa digandakan dan Kepemilikan SAM terdaftar di Dukcapil kemendagri.
E-ktp palsu langsung bisa dikenali oleh KTP el reader yang menggunakan SAM, karena proses
Pembukaan data yang terengkripsi hanya bias dibuka oleh kunci yang sesuai nya yaitu SAM. Jika tidak bisa dibaca oleh e-KTP reader maka dipastikan KTP tersebut adalah palsu.
Setelah itu dapat dilanjutkan dengan pencocokanidentifikasi antara biometrik yang ada di dalam e-KTP dengan jari pemilik e KTP, Jika data biometrik tidak sama, maka bisa dipastikan e-KTP tersebut milik orang lain.
Upaya untuk memalsukan data KTP el dan sebagainya juga akan diketahui, lantaran sidik jari jika terhubung dengan SAM akan mengautentifikasi data-data yang ada dalam e-KTP. Jika match maka, e-KTP tersebut dijamin asli karena data yang ada di dalam e-KTP cocok dengan sidik jari. Jika eKTP ini sudah tersebar luas, pemanfaatan e-KTP sebenarnya cukup dengan KTP reader tidak perlu lagi di foto copy. Fungsi e- KTP menjadi maksimal, sebagai ktp elektronika bukan sekedar KTP berbentuk plastik.
E-ktp sendiri cukup canggih, blanko-nya berbahan dasar polyethylene terephthalate glycol (PET-G) berukuran 85,60 x 53,98 mm setebal 0,76-1 mm. PET-G ini membuat e-KTP mampu bertahan lama. Di dalam fisik kartu e-KTP terdiri dari tujuh lapisan, yang dipress sedemikian rupa. Sehingga tidak terlihat secara kasat mata. Chip e-KTP berada pada lapisan keempat. Di lapisan ini pula terpasang antena yang mengelilingi kartu dilapisan paling tengah. Dengan menempatkan chip didalam lapisan kartu e-KTP maka akan terlindungi dari kemungkinan rusak.
E-KTP juga dilengkapi fitur pengaman, seperti hologram berupa computer generated hologram, microteks berupa teks huruf ditempatkan di atas garis horizontal merah bagian depan KTP, miniteks berupa teks huruf mini pada bagian bawah garis merah bagian depan KTP, Guilloche berupa teks kartu tanda penduduk yang terbuat dari garis membentuk background di bagian depan KTP atas.
Kemudian ada Relief Background, teks “ Kartu Tanda Penduduk” yang terbuat dari garis membentuk background di bagian depan KTP bawah dan bagian belakang membentuk kepulauan, Filter Image, Image yang dapat terlihat dengan menggunakan selembar film tipis dari dua sisi berupa gambar burung garuda dan teks KTP RI, copy protection berupa cetakan tersamar, akan terlihat seperti di foto copy, Invisible Ink berupa posisi tinta yang akan terlihat jelas jika dilihat dengan lampu ultra violet, Pengaman level 3 berupa teks dengan font OCRA.
Dalam proses pembuatan desain cetak e-KTP menggunakan software khusus untuk cetak security , software tersebut biasanya juga digunakan untuk membuat desain uang khusus untuk cetakan-cetakan security yang memerlukan tingkat pengaman yang tinggi. Dengan kecanggihan yang dimiliki E-KTP, maka sudah jelas e-KTP tidak bisa dibuat sembarangan.
Jadi e-KTP bukan sekedar kartu biasa, namun sebuah kartu canggih yang menjadi identitas dan memudahkan untuk mengidentifikasi korban-korban kecelakaan. Sekarang kepolisian sudah memiliki alat yang dinamakan Mambis, yang mampu mengidentifikasi korban korban kecelakaan yang sulit dikenali, dengan mencocokan sidik jari dengan alat Mambis, maka bisa langsung dikenali identitas jenazah atau korban kecelakaan tersebut.
Produk yang serupa dengan eKTP juga sudah hadir di Indonesia, yaitu SIM mengemudi yang dikeluarkan oleh POLRI. SIM yang kita punyai juga sudah canggih dengan mempergunakan chip buatan STMicro yang satu type dengan eKTP. SIM POLRI juga menyimpan data pemiliknya dan sidik jari. Sekarang SIM Polri juga sudah dikembangkan untuk aplikasi bank.