Hot Topic

Menjelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Waspada Cuaca Ekstrem dan Jaga Kesehatan

Channel9.id, Makkah — Menjelang puncak ibadah haji (Armuzna), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah suhu ekstrem dan meningkatnya kepadatan jemaah dari berbagai negara. Imbauan ini penting agar jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah, khususnya wukuf di Arafah, dalam kondisi prima.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, melaporkan bahwa suhu udara di Makkah dalam dua hari terakhir telah mencapai 42–46°C dan diperkirakan terus naik seiring masuknya musim panas pada Juni 2025. Lonjakan suhu ini diikuti oleh semakin padatnya jemaah yang tiba, baik dari Madinah maupun langsung dari Indonesia.

“Hingga saat ini, lebih dari 71 ribu jemaah Indonesia sudah berada di Makkah. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai total 203 ribu orang,” ujar dr. Imran dalam konferensi pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Senin (19/5/2025).

Ia menekankan bahwa kondisi cuaca panas dan padatnya kerumunan sangat berisiko menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi jemaah dengan penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan pernapasan.

Data Kementerian Kesehatan per 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS menunjukkan ada 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ini berpotensi berkembang menjadi pneumonia, yang menjadi salah satu penyebab utama perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit mitra di Arab Saudi.

“ISPA, hipertensi, dan diabetes menjadi penyakit yang paling sering kami temui. Ada juga jemaah yang dirawat karena radang paru-paru, penyakit paru kronis, serta jantung koroner. Kami berharap mereka segera pulih agar bisa mengikuti puncak haji,” jelas Imran.

Ia juga menyampaikan duka atas wafatnya 28 jemaah hingga 18 Mei 2025, sebagian besar karena penyakit jantung dan infeksi sistemik akibat daya tahan tubuh yang menurun.

Imbauan Kesehatan bagi Jemaah

Untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih berat, dr. Imran menyampaikan beberapa imbauan, khususnya bagi jemaah lansia atau dengan penyakit kronis:

  • Istirahat terlebih dahulu sebelum melaksanakan umrah wajib setelah tiba di Makkah.

  • Hindari keluar hotel pada siang hari antara pukul 10.00–16.00 WAS.

  • Konsumsi air secara rutin, terutama air zamzam. Disarankan minum 200 cc tiap jam saat berada di luar.

  • Gunakan masker jika sedang batuk atau flu untuk mencegah penularan.

  • Jemaah dengan penyakit kronis sebaiknya menghindari ibadah fisik berat seperti umrah sunah, dan fokus pada ibadah ringan seperti zikir, tadarus, serta sedekah dari hotel.

Ia juga menyarankan agar jemaah lansia dan penyandang disabilitas menggunakan kursi roda saat tawaf dan sa’i, serta didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau muda.

“Silakan konsultasi dengan dokter kloter minimal seminggu sekali. Minum obat secara teratur dan segera lapor jika ada keluhan,” pesan Imran.

Pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik agar seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji secara aman, nyaman, dan seha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

85  +    =  91