Channel9.id – Jakarta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait banyaknya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas pemilu yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Menurutnya, angka kasus sakit dan kematian petugas KPPS tercatat lebih rendah dibandingkan pemilu sebelumnya.
“Dibandingkan pemilu sebelumnya yang angka kematiannya di atas 100 orang, tahun ini menurun jauh,” ujar Budi di Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Ia menilai pemerintah dan pihak terkait telah melakukan mitigasi, sehingga angkanya menurun dibandingkan pada gelaran Pemilu pada 2019 silam.
Selain itu, lanjut Budi, turunnya angka kematian petugas salah satunya karena petugas KPPS sudah mulai sadar terkait risiko kesehatan yang mungkin dihadapi selama bertugas.
“Kita merasa bahwa masyarakat sudah lebih paham kalau bekerja itu jangan terlalu dipaksakan,” tuturnya.
Ia pun berharap skrining kesehatan bagi para calon anggota KPPS saat ini bisa terus diterapkan untuk pemilu-pemilu selanjutnya. Budi menargetkan tidak ada lagi kasus kematian bagi petugas KPPS dan petugas pemilu lainnya pada saat bertugas.
“Rata-rata mereka punya komorbid, jadi ada darah tinggi, ada diabetes. Mungkin yang ingin kita lakukan sebelum jadi anggota KPPS, kita skrining dulu untuk memeriksa tekanan darah tinggi dan tes gula. Penyebabnya yang sering dua penyakit itu,” ujar Budi.
Untuk diketahui, puluhan petugas KPPS di sejumlah wilayah di Indonesia jatuh sakit hingga meninggal dunia. Per Jumat (16/2/2024) ini, Kemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas KPPS pada Pemilu 2024.
“Sampai saat ini tercatat 27 kasus kematian yang dilaporkan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan berbagai kasus tersebut ditemukan di sejumlah daerah di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Jumat, pukul 14.00 WIB, tercatat sembilan kematian di antaranya kematian yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Selain itu, empat penyakit diakibatkan oleh kecelakaan, dua infeksi syok septik, dua kematian yang tidak disebabkan oleh komorbid, satu sindrom distres pernapasan akut (ARDS), satu hipertensi, dan delapan lainnya meninggal dengan status kematian dalam perjalanan ke rumah sakit (death on arrival) dan sedang dikonfirmasi.
HT