Channel9.id, Jakarta. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia membantah anggapan sejumlah pihak, termasuk media asing, yang menyebut IKN berpotensi menjadi “kota hantu”.
“Kalau menurut saya, IKN tidak akan menjadi kota hantu. Ketika perekonomian Indonesia membaik, dana pemerintah juga akan semakin besar. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, jangan percaya begitu saja dengan prediksi orang luar negeri, karena mereka sering keliru,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI bersama Kementerian Keuangan di Kompleks Parlemen, Senin (3/11/2025).
Menurut Purbaya, keberlanjutan pembangunan IKN sangat bergantung pada kekuatan ekonomi nasional. Pemerintah, katanya, telah memberikan izin kepada sejumlah perusahaan swasta untuk membangun perumahan di kawasan inti IKN, dan proyek tersebut kini mulai berjalan.
“Jadi kalau ada pihak asing yang mengatakan pembangunan IKN berhenti, itu tidak benar. Faktanya, proyek tetap dilanjutkan sesuai rencana,” tegasnya.
Sebelumnya, surat kabar Inggris The Guardian menyoroti progres pembangunan IKN dalam artikelnya berjudul “Indonesia’s new capital, Nusantara, in danger of becoming a ‘ghost city’” yang terbit pada Rabu (29/10/2025). Media tersebut menggambarkan Nusantara sebagai kota futuristik yang masih sepi dan belum ramai aktivitas, meski beberapa infrastruktur utama sudah berdiri.
Purbaya menilai pemberitaan semacam itu terlalu pesimistis dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus mengawal proyek IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia yang berorientasi masa depan.
“Pemerintah memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai target. IKN adalah bagian dari visi besar Indonesia Maju dan tidak akan menjadi proyek mangkrak,” ujarnya.
Proyek Ibu Kota Nusantara merupakan lanjutan dari inisiatif strategis yang dicanangkan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah menegaskan, keberadaan IKN bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga upaya menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di luar Pulau Jawa.
