Hot Topic Nasional

Menlu Retno Tegaskan RI Pemain Utama di Kawasan-Global, Bukan Penonton

Channel9.id – Jakarta. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan Indonesia adalah pemain utama di kawasan dan global. Ia menyatakan Indonesia bukan negara penonton.

Hal itu disampaikan Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Menurutnya, diplomasi Indonesia hampir selama 10 tahun terakhir sangat dirasakan di kawasan dan dunia.

Rekam jejak diplomasi Indonesia itu di antaranya tercermin dalam menjaga agar ASEAN tetap relevan hingga di tataran multilateral.

“Lowy Institute (laporan lembaga think-tank), misalnya, menyebut Indonesia sebagai middle power di Asia dengan pengaruh diplomatik dan kekuatan komprehensif yang terus meningkat. Diplomasi Indonesia juga dinilai memiliki pengaruh tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2023. Sementara Chatham House menyebut Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang penting di Asia,” ujar Retno.

Ia juga mengutip lembaga think-tank berbasis di London Chatam House, yang menyebut Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang penting di Asia.

“Dari berbagai pandangan tersebut, jelas bahwa Indonesia adalah salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan sebagai penonton,” tegasnya.

Sementara, Retno mengatakan kepemimpinan Indonesia juga diakui dunia, termasuk dalam menavigasi dinamika geopolitik negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) selama keketuaan Indonesia.

“Salah satu penulis di The Strait Times tanggal 1 Januari lalu menyampaikan antara lain, saya quote, ‘Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 sangat menonjol, karena mampu menavigasi ASEAN melewati lanskap geopolitik yang penuh tantangan’,” beber Retno mengutip penulis itu.

Diplomasi Indonesia juga bertujuan untuk membangun arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, dengan mengedepankan paradigma kolaborasi dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Pada tahun 2019 misalnya, ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP) diluncurkan atas inisiasi Indonesia untuk mendorong kerja sama konkret dan inklusif di tengah rivalitas yang meningkat di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, Retno menyebut perkembangan di Myanmar juga terus menjadi perhatian Indonesia.

“Demokrasi dan stabilitas di Myanmar akan menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya, agar mereka dapat kembali ke rumah mereka secara bermartabat,” kata Retno.

Ia mengatakan pada Desember 2023 lalu, isu Rohingya juga secara khusus dibahas oleh Retno dengan Komisioner Tinggi UNHCR di Jenewa.

“Saya tekankan diperlukan kerja sama kuat antara negara kawasan dan badan-badan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) untuk menyelesaikan isu pengungsi Rohingya,” jelas Retno.

Baca juga: Jokowi Soal Debat Ketiga: Lebih Banyak Serang Personal, Kurang Mengedukasi

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  6  =