Channel9.id-Cina. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengenai situasi di Ukraina pada hari Rabu lalu, menekankan besarnya risiko keamanan global dan ekonomi yang dapat diberikan oleh konflik tersebut, ungkap Kemenlu AS, Kamis (27/1/2022).
“Menlu Blinken … mengutarakan bahwa adanya de-eskalasi dan diplomasi adalah suatu hal yang harus dicapai,” ujar juru bicara Menlu AS Ned Price dalam pernyataannya.
Kemenlu AS menambahkan bahwa keamanan dunia dan risiko ekonomi tengah terancam dengan terus meningkatnya agresi Rusia terhadap Ukraina dibahas dalam pertemuan kedua Menlu tersebut.
Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi menyebutkan kalau seluruh pihak yang terlibat dalam isu Ukraina harus tenang dan menahan diri sebelum mengambil langkah yang nantinya malah memperburuk situasi.
Dalam konflik tersebut, negara-negara Barat menuduh Rusia tengah mempersiapkan invasi ke Ukraina dengan mengumpulkan sekitar 100,000 pasukannya ke daerah perbatasan mereka. Rusia membantah tuduhan tersebut dan untuk mengurangi ketegangan situasi Rusia ingin adanya jaminan keamanan dari negara-negara Barat dan janji dari NATO untuk tak akan pernah menerima Ukraina sebagai anggotanya.
AS dan aliansi NATOnya menolak permintaan tersebut, tapi mengatakan kalau mereka siap untuk mendiskusikan topik-topik seperti pengendalian senjata dan langkah peningkatan kepercayaan kedua belah pihak.
“Keamanan satu negara tidak boleh mengancam keamanan negara lainnya, dan keamanan regional tak bisa dijamin hanya dengan menguatkan atau bahkan meluaskan blok militernya,” ujar Wang kepada Blinken melalui telepon.
(RAG)
