Hot Topic

Menteri Sosial: Data 1,2 Juta Penerima Bantuan Belum dikirim Pemda

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Sosial masih menunggu data 1,2 juta kepala keluarga yang akan mendapatkan bantuan langsung tunai dari pemerintah daerah. Saat ini Kementerian baru memperoleh data 7,8 juta dari target 9 juta kepala keluarga yang akan mendapatkan bantuan tunai. “Dari target 9 juta kepala keluarga, belum 100 persen dari daerah. Masih ada daerah-daerah yang belum mengirimkan datanya. Ini sudah diinformasikan agar segera kirim datanya 1,2 juta kepala keluarga yang masih tunggu dari daerah,” kata Menteri Sosial Juliari P Batubara, Minggu, 10 Mei 2020.

Dia menjelaskan penyaluran BLT tahap pertama dilakukan melalui rekening bank BUMN sebesar Rp471,2 miliar atau kurang dari 9 persen. Adapun, penerima BLT melalui transfer rekening bank sebanyak 785 ribu kepala keluarga.

Sedangkan penerima manfaat melalui kantor pos, PT Pos Indonesia (Persero), sedang berjalan untuk 1,8 juta kepala keluarga. Penerima manfaat lewat kantor pos tersebut akan menerima undangan untuk datang menjemput uang tunai. “Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tahapan ketiga untuk penyaluran bansos tunai dan juga bansos sembako bisa selesai sebelum Lebaran,” kata Juliari.

Dia menjelaskan program jaring pengaman sosial yang diamanatkan Jokowi. Yakni, bansos reguler dan nonreguler. Bansos reguler terdiri dari dua program, yaitu program keluarga harapan (PKH) dan program sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT).

Program keluarga harapan akan diberikan kepada 10 juta keluarga dengan pencairan setiap bulan. “Sebelumnya, pencairan PKH ini adalah setiap tiga bulan, tapi khusus mengantisipasi covid-19, pencairan kami buat setiap bulan,” tutur Juliari.

Kemudian, program sembako atau BPNT dinaikkan dari 15,2 juta menjadi 20 juta keluarga, dengan jumlah bantuan meningkat dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu. “Saat ini, sudah mencapai 17,9 juta keluarga penerima manfaat, sehingga masih kurang 2,1 juta untuk mencapai target 20 juta keluarga penerima manfaat.”

Adapun bansos nonreguler terkait penanganan covid-19 terdiri dari dua program, yakni bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek. “Target 1,3 juta kepala keluarga untuk Jakarta dan 600 ribu kepala keluarga untuk Botabek,” kata Juliari.

Bantuan diberikan selama tiga bulan dengan nilai per bulan per keluarga penerima manfaat seebsarRp600 ribu. “Penyalurannya adalah dua bulan sekali, dua minggu sekali. Sekali penyaluran itu nilai paketnya Rp300 ribu,” ujar Juliari.

Bansos lainnya, kata dia, diberikan untuk warga terdampak di luar Jabodetabek, yakni bansos tunai sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga per bulan. BLT diberikan selama tiga bulan dengan target penerima manfaat 9 juta kepala keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  89  =  96