Channel9.id-Jakarta. Seorang pria bersenjata yang menyamar sebagai polisi telah menyerang warga dan menewaskan sedikitnya 16 orang di provisi Nova Scotia, Kanada. Pejabat berwenang menyebut, serangan bersenjata itu terjadi selama 12 jam dan merupakan insiden penembakan masal terburuk di negara itu.
Diantara para korban, terdapat seorang veteran polisi (RCMP), Heidi Stevenson bersama dua anaknya.
Pihak RCMP mengatakan, pria bersenjata itu Gabriel Wortman berusia 51 tahun, bekerja sebagai dokter gigi. Ia terlihat memakai seragam polisi dan mobil yang disamarkan menjadi mobil polisi. Wortman akhirnya dilumpuhkan dan tewas ditembak.
Mengutip Reuters, Wortman melakukan serangan bersenjata di beberapa tempat di wilyah Nova Scotia. Komisaris polisi RCMP, Brenda Lucki menjelaskan, saat ini terdapat 16 korban penembakan selain pelaku. Ia menambahkan, belum diketahui motif penyerangan tersebut dan belum ditemukan indikasi terkait dengan terorisme.
Polisi mengatakan, tidak terdapat hubungan antara pelaku dan para korban. “Hari ini merupakan tragedy bagi Nova Scotia, dan akan terus diingat di masa mendatang,” ujar Lee Bergerman, komandan RCMP Nova Scotia.
Nova Scotia, seperti tempat lainnya di Kanada, sedang memberlakukan aturan tinggal di rumah selama masa pandemi Covid-19.
Polisi menemukan serangan tersebut pada Sabtu (19/04) setelah dilaporkan terjadi penembakan pada satu rumah di Portapique, sekitar 130 kilometer dari ibu kota provisi Halifax.
“Ketika polisi tiba di tempat kejadian perkara, ditemukan korban di dalam dan di luar rumah,” ujar Chris Leather, petugas polisi criminal RCMP.
Beberapa bangunan di kota itu terbakar. Polisi dan pelaku saling menembak. Diketahui, pelaku telah membunuh beberapa orang lainnya di beberapa lokasi.
Berdasarkan situs Dokter Gigi di Nova Scotia, Wortman menjalankan usaha klinik gigi tiruan di kota Dartmouth, dekat Halifax.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pihaknya akan membantu Nova Scotia melewati tragedi ini.
Sebelumnya, penyerangan terjadi di Montreal, Kanada pada 1989 saat seorang pria menyerang secara membabi buta dan menewaskan 15 wanita. Penembakan bersenjata masal hal yang jarang terjadi di Kanada, yang memiliki undang-undang kontrol senjata lebih ketat dari Amerika Serikat.