Lifestyle & Sport

Menyoal Manfaat ‘No Bra’ Saat ‘No Bra Day’

Channel9.id-Jakarta. Sejak 2011, tanggal 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day atau hari tanpa beha atau bra. Peringatan ini disebut membawa pesan kepedulian kanker payudara. Memang, diketahui bahwa Oktober diperingati sebagai bulan kepedulian kanker payudara atau Breast Cancer Awareness Month.

Peringatan ini menuai perdebatan apakah No Bra Day berefek untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara, atau hanya alasan tak menggunakannya karena dianggap ketat bagi segelintir orang. Bahkan, beberapa orang menyebut No Bra Day hanya memenuhi keinginan sekelompok masyarakat. Lantaran belakangan pesan kampanye kerap kali kontroversional.

“Ini menyinggung. Maksud saya, kanker payudara adalah penyakit yang mengancam jiwa. Ini tidak ada hubungannya dengan memakai bra atau tidak memakai bra,” ucap CEO Living Beyond Breast Cancer Jean Sachs, saat wawancara Mashable.

Baca juga : Mendagri: Hari Ibu Nasional Beda dengan Mother’s Day Versi Barat

Menurut laporan Scientific American, teori kanker payudara karena mengenakan bra tidak didukung oleh bukti yang cukup. Namun, banyak yang percaya bahwa rutin melepas bra bisa mengurangi risiko kanker payudara, khususnya pada bra yang berkawat. Padahal menurut ahli kanker, manfaat melepas bra sebenarnya ialah melancarkan peredaran darah.

Times of India melaporkan bahwa riset mengenai hal tersebut belum banyak. Kendati demikian, seorang perawat spesialis kesehatan wanita Patricia Geraghty mengatakan bahwa bra sebetulnya tidak terlalu memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan wanita, dan jika tidak menggunakannya pun tak mengganggu kesehatan.

Bra sejatinya digunakan karena adanya ketakutan payudara menjadi ‘melorot’ dan tidak kencang, serta soal estetika. Namun, Geraghty dan para ahli lainnya sepakat bahwa hal tersebut tak ada kaitannya dengan pemakaian bra. Pasalnya, justru bergantung pada beberapa kali seseorang mengalami kehamilan.

Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan Jean Denis Rouillon bahkan membuktikan bahwa bra memang tidak bermanfaat, bahkan malah bisa menyakiti atau berbahaya.

“Sementara, saat kita mengenakan bra, material ‘cup’ membatasi kemampuan payudara untuk menumbuhkan jaringan penyokong ini. Hasilnya, memakai bra malah membuat payudara kita lebih cepat ‘melorot’,” ungkap dari studi tersebut.

Lebih lanjut, Rouillon mengingatkan bahwa jika sudah telanjur menggunakannya selama kurang lebih satu dekade, maka jangan dihentikan. Pasalnya tak akan ada manfaatnya jika kemudian tidak memakainya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  52  =  54