Channel9.id-Jakarta. Twitter memastikan bahwa kemampuan pihaknya untuk memoderasi konten masih ada, meski pemilik barunya, Elon Musk, mem-PHK sekitar setengah dari karyawan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Keselamatan dan Integritas di Twitter Yoel Roth pada Jumat (4/11) malam.
Sebagai informasi, PHK itu telah berdampak pada sekitar 15 persen grup “Trust and Safety”, namun staf moderasi yang ada di garis depan “mengalami dampak paling minim”, imbuh Roth.
Pada pekan lalu, Twitter membatasi akses ke beberapa alat internal dengan alasan keamanan. Perusahaan membatasi akses ke beberapa alat internal minggu lalu untuk “alasan keamanan.” Namun, sebagian besar moderator konten tak terdampak, dan akses ke alat tersebut pun akan dipulihkan “sepenuhnya dalam beberapa hari mendatang.”
Roth mengatakan bahwa tumlah tindakan moderasi setiap harinya stabil. Namun, ia tak merinci mengenai tweet yang ditinjau dan ditindaklanjuti. Sementar itu, Musk juga mengklaim, “Kami telah \ melihat pernyataan kebencian pada pekan minggu ini menurun * di bawah * norma kami sebelumnya.”
Meski begitu, Roth mengatakan bahwa Twitter harus mengurangi beberapa prioritas, seperti mengakomodasi permintaan kata sandi yang hilang dan sejumlah banding penangguhan akun. Diketahui, saat ini Twitter sedang bekerja untuk mengembalikan fitur itu di hari-hari mendatang.
Adapun moderasi di Twitter telah menjadi sorotan menjelang “Midterm Election” di Amerika Serikat, yang akan digelar pada minggu depan. Namun, integritas “election” tetap menjadi “prioritas utama,” kata Roth.
Sementara itu, Musk mengatakan pada pekan lalu bahwa Twitter akan membuat dewan moderasi konten. Ia juga menggarisbawahi fokus Twitter pada moderasi “sama sekali tak berubah,” tweetnya pada Jumat (4/11).