Channel9.id. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status pandemi atau darurat global terkait penyebaran COVID-19 di awal Mei lalu. Meski demikian, WHO juga mewanti-wanti kemungkinan munculnya pandemi yang lebih bahaya daripada COVID-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi COVID-19 masih jauh dari titik akhir, meski bukan lagi jadi darurat kesehatan.
“Ancaman munculnya varian lain yang menyebabkan gelombang baru penyakit dan kematian tetap ada dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada,” ujar Tedros dalam pertemuan Majelis Kesehatan Dunia di Swiss, dikutip pada Rabu (24/5).
“Ketika pandemi selanjutnya datang, dan pasti akan datang, kita harus bersiap untuk menjawabnya secara tegas, kolektif, dan adil,” pungkas dia.
Lebih lanjut, Tedros mengatakan bahwa masalah itu tak bisa dihindari begitu saja. Dibutuhkan kerja sama untuk mengatasi permasalahan kesehatan dunia saat ini.
“Kalau bukan kita yang melakukan perubahan, lalu siapa lagi? Kalau kita tak melalukannya sekarang, lalu kapan?” tandasnya Tedros.
Tedros turut mengungkapkan negosiasi terbaru tentang Peraturan Kesehatan Internasional. Perjanjian ini menjelaskan kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap krisis kesehatan. Dengan perjanjian ini, harapannya kekecauan yang terjadi saat pandemi COVID-19 tak terulang kembali.
Sebagai informasi, WHO mengidentifikasi penyakit menular prioritas yang kemungkinan besar akan menyebabkan pandemi berikutnya. Penyakit ini termasuk ebola, marburg, sindrom pernapasan Timur Tengah, sindrom pernapasan akut parah, Zika, dan penyakit X. Adapun penyakit ini berpotensi menyebar ke seluruh wilayah. WHO pun telah mencari tahu tindakan apa yang bisa meminimalisasi penyebarannya.