Channel9.id. Meta mengumumkan bahwa augmented reality (AR) akan hadir di Reels Ads dan Facebook Stories, lapor TechCrunch. Pembaruan ini memungkinkan brand menawarkan pengalaman yang lebih imersif sekaligus memberdayakan filter AR saat mengiklan ke audiens Meta, termasuk pengguna Gen Z yang lebih muda.
Meta juga mengatakan akan meluncurkan pembaruan lain untuk Reels Ads, dan brand terkenal sekarang bakal bisa bekerja dengan mitra pengukuran pihak ketiga untuk kampanye Iklan Reels mereka.
Investasi Meta dalam periklanan AR memungkinkan perusahaan punya posisi lebih baik ketika bersaing dengan platform lain. Berangkat dari itu, Meta ingin mencari cara untuk menjangkau demografis Gen Z yang lebih muda.
Dalam pengumuman itu, Meta menawarkan iklan AR di Facebook Feed, Instagram Feed, dan Instagram Stories. Menurut datanya, iklan tersebut bisa mendulang iklan di kelompok usia 18 hingga 24 tahun sebesar 87%–melampaui iklan yang tak mendukung AR.
Kini iklan tersebut bakal tayang di tempat-tempat terkemuka lainnya di seluruh platform Meta, termasuk Facebook dan Instagram Reels dan Facebook Stories.
Selain perluasan iklan AR, Meta mengumumkan fitur untuk membuat Reels Ads lebih interaktif, termasuk pengujian tombol “call to action” yang lebih besar, dengan tambahan informasi pengiklan di iklan Facebook dan Instagram Reels. Tombol ini menyertakan thumbnail iklan, judul, dan detail bisnis tambahan, seperti URL situs web, untuk mengarahkan pelanggan yang tertarik untuk mengklik.
Meta pun bakal memungkinkan pengguna Facebook untuk menjeda iklan video dan menampilkan pratinjau ke mana tautan akan membawa mereka. Ini berpotensi mendorong peningkatan rasio klik-tayang untuk Reels Ads.
Untuk iklan belanja, Reels akan mengiklankan produk baru dengan memungkinkan pengguna menggulir sejumlah gambar profik dalam korsel, tanpa harus meninggalkan Reels yang sedang ditonton. Artinya, tak sekadar mengarahkan pengguna ke laman resmi pengiklan.
Meta juga mengatakan pengiklan bisa bekerja sama dengan perusahaan pihak ketiga terpilih, yang berfokus pada pengukuran pada kampanye Reels Ads, termasuk Verifikasi Ganda, IAS, dan MOAT.
Meta juga mencatat bahwa investasinya di teknologi kecerdasan buatan (AI) bisa diberdayakan untuk meningkatkan peringkat iklan dengan mempelajari iklan mana yang berfungsi dan mana yang tidak, dan untuk memprediksi iklan mana yang paling relevan.
“Ini juga mendorong efisiensi untuk iklan, menghilangkan banyak langkah manual dan membosankan dalam membuat iklan,” ujar Nicola Mendelsohn, kepala Grup Bisnis Global Meta, dikutip dari TechCrunch.
Dia menambahkan bahwa investasi Meta “sudah terbayar, terutama dengan Meta Advantage, yang merupakan nama merek kami untuk portofolio produk AI kami. Meta Advantage memanfaatkan pembelajaran mesin dan AI untuk membantu pengiklan menguji dan belajar tetapi juga untuk mewujudkan kampanye mereka dengan cepat dan membantu mereka mendapatkan dan mengembangkan basis pelanggan mereka.”
Baca juga: Meta Didesak Agar Tak Cari Cuan dari Data Anak-Anak